Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Sentil Antam, Proyek Smelter Tak Selesai sejak 2012

Erick Thohir melaporkan smelter Antam di Halmahera belum rampung akibat kendala di proyek kelistrikan.
Foto udara pabrik pengolahan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk. di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (24/8/2020). PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) mencatat pertumbuhan positif kinerja produksi unaudited komoditas feronikel pada periode triwulan ke-2 tahun 2020 sebesar 6.447 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau naik sebesar dua persen dibandingkan kuartal sebelumnya. ANTARA FOTO/Jojon
Foto udara pabrik pengolahan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk. di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (24/8/2020). PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) mencatat pertumbuhan positif kinerja produksi unaudited komoditas feronikel pada periode triwulan ke-2 tahun 2020 sebesar 6.447 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau naik sebesar dua persen dibandingkan kuartal sebelumnya. ANTARA FOTO/Jojon

Bisnis.com, JAKARTA - Meski dibangun sejak 2012, pembangunan pabrik smelter Nickel Pig Iron (NPI) Blast Furnance di Halmahera, Maluku Utara, oleh PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam  tidak kunjung rampung.

Padahal, pada 2015 Antam sudah mendapatkan Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp 3,5 triliun untuk menyelesaikan proyek tersebut.

"PMN yang diterima ternyata tidak bisa maksimal," kata Erick Thohir melaporkan kepada Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa (22/9/2020), dikutip dari Tempo.co.

Salah satu kendalanya adalah pembangkit listrik yang dikerjakan kontraktor anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) untuk smelter ini belum rampung.

"Sangat aneh kalau kita membangun smelter, tapi listriknya tidak ada," kata Erick.

Erick tidak melihat sinergi BUMN yang sering digaungkan tidak berjalan di sini. Menurut dia, investasi pemerintah lewat PMN ini harusnya tidak bisa project based, tapi proses bisns yang harus dijalankan bersama-sama.

Inilah yang kemudian menjadi latar belakang perombakan direksi Antam di akhir 2019. Erick mencopot Arie Prabowo Ariotedjo yang sudah duduk di kursi direktur utama sejak Mei 2017. Bekas Direktur Operasional PT Pelindo Indonesia II (Persero) Dana Amin naik menggantikan Arie.

Meski demikian, Antam bulan lalu melaporkan bahwa smelter ini sudah memasuki tahap kontruski. Menurut mereka, pengerjaan smelter berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel per tahun tersebut hampir rampung.

"Capaian penyelesaian konstruksi mencapai 98 persen pada Semester I/2020," demikian tertulis dalam keterangan resmi, Selasa, 4 Agustus 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Hafiyyan
Sumber : tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper