Bisnis.com, JAKARTA — Aksi jual kembali menekan laju saham PT Bank Central Asia Tbk. yang telah amblas 4,96 persen sejak awal pekan ketiga September 2020.
Berdasarkan data Bloomberg, Bank Central Asia (BCA) dibuka stagnan pada pembukaan perdagangan Kamis (17/9/2020). Akan tetapi, emiten perbankan Grup Djarum itu merangkak naik dengan menguat 1,39 persen ke level Rp29.150 hingga pukul 09:21 WIB.
Investor asing terpantau masih menekan emiten berkode saham BBCA itu dengan aksi jual Rp5,19 miliar pada awal perdagangan Kamis (17/9/2020). Total net sell investor asing mencapai Rp2,59 triliun untuk saham perseroan di seluruh papan perdagangan.
Data Bloomberg menunjukkan pergerakan harga saham BBCA dalam tekanan pada rentang 14 September 2020—16 September 2020. Harga saham amblas 4,96 persen dari Rp30.250 ke level Rp28.750 sepanjang periode tersebut.
Konsensus Bloomberg menunjukkan 21 dari 36 analis yang mengulas saham BBCA masih merekomendasikan beli saham perseroan. Sisanya, 12 merekomendasikan hold dan 3 merekomendasikan jual.
Adapun, target harga saham BBCA dalam 12 bulan berada di level Rp33.050. Artinya, masih ada potensi kenaikan harga saham 13,5 persen dari level Rp29.125.
Baca Juga
Dalam riset yang dipublikasikan Selasa (15/9/2020), J.P. Morgan juga masih menjadikan BBCA sebagai top pick di sektor perbankan. Perseroan disebut menjadi satu-satunya bank Indonesia dengan peringkat overweight karena kualitas kelas aset dan profil likuiditas terbaik.