Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak PSBB Jakarta Minim, Indeks Properti Jadi Pendorong Utama IHSG

Sektor properti menjadi penopang utama penguatan IHSG dengan kenaikan 6,47 persen.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Melesatnya indeks properti Jakprop pada hari ini merupakan respon positif pelaku pasar terkait peraturan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jilid II yang resmi berlaku pada hari ini.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menjelaskan, kenaikan yang terjadi pada indeks properti juga terjadi secara merata di seluruh sektor dan juga pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pada Senin (14/9/2020) IHSG ditutup di level tertingginya, 5.161,82 setelah menguat 145 poin atau 2,89 persen. Tercatat, sebanyak 357 saham menghijau, 115 melemah, dan 135 lainnya stagnan.

Seluruh sektor kompak menghijau dengan sektor properti menjadi penopang utama IHSG dengan menguat 6,47 persen, diikuti oleh sektor industri dasar yang naik 4,28 persen, dan sektor finansial yang naik 3,25 persen.

Namun demikian, indeks properti atau JAKPROP menjadi indeks sektoral yang paling tertekan sepanjang 2020, dengan penurunan 34,80 persen secara year to date.

Secara khusus, Reza mengatakan lonjakan indeks properti pada hari ini merupakan respon positif pelaku pasar terhadap pemberlakuan PSBB jilid II. Peraturan yang menjadi dasar pemberlakuan PSBB ini menyatakan diperbolehkannya pembukaan pusat perbelanjaan atau mal.

Pada pengumuman PSBB pekan lalu, pelaku pasar khawatir akan terjadinya kembali pemberhentian seluruh kegiatan usaha seperti pada kuartal I/2020 lalu. Pasalnya, belum ada ketentuan yang jelas terkait pembatasan kegiatan usaha.

“Tetapi, setelah peraturan dikeluarkan, pada pusat perbelanjaan yang merupakan bagian dari properti, ternyata tidak tutup 100 persen, masih ada kegiatan meski dibatasi. Pemberlakuan ini menghapus kekhawatiran tersebut,” ujarnya saat dihubungi pada Senin (14/9/2020).

Hal senada juga diungkapkan oleh Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji. Menurutnya, pemberlakuan PSBB yang tidak seketat sebelumnya direspons oleh antusiasme investor untuk masuk ke pasar Indonesia, termasuk pada sektor properti.

Kenaikan indeks sektoral, lanjutnya, juga ditopang oleh optimisme pelaku pasar menyambut pertemuan bulanan Bank Indonesia pada Kamis mendatang yang kemungkinan akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan.

Sementara itu, secara teknikal, ia mengatakan sejak pertengahan Agustus 2020 hingga September 2020, kinerja indeks properti membentuk pola sideways dan menunjukkan adanya tren rebound yang berkelanjutan dalam beberapa waktu mendatang.

Pergerakan tersebut menandakan bahwa pelaku pasar telah mengambil posisi untuk melakukan akumulasi beli jangka panjang sejak Agustus 2020.

“Penguatan ini secara teoritis masih dapat berlanjut. Saat ini pola indeks properti menunjukkan pergerakan candlestick. Sentimen dari pasar akan menentukan kenaikan indeks sektor properti,” jelas Nafan.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menambahkan, selain mal yang tetap diperbolehkan beroperasi, kegiatan konstruksi yang masuk dalam kegiatan ekonomi vital juga turut mendorong kenaikan di sektor properti.

Menurutnya, dengan tetap berjalannya kegiatan konstruksi, perusahaan di sektor properti dapat melanjutkan pembangunan proyek-proyek atau klaster yang sebelumnya telah dibangun. Hal tersebut akan berdampak pada penerimaan prapenjualan (marketing sales) dan kinerja keuangan perusahaan properti secara keseluruhan.

“Indeks Jakprop juga sebenarnya tergolong lagging dibanding dengan sektor lain, sehingga sentimen-sentimen tersebut direspon positif oleh pasar,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper