Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Djarum Tolak PSBB Jakarta, Begini Laju Saham Bank BCA (BBCA)

Saham PT Bank Central Asia Tbk. yang dimiliki Grup Djarum terpantau naik 2,62 persen ke level Rp30.375 hingga pukul 09:43 WIB.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com ,JAKARTA—Pergerakan harga saham PT Bank Central Asia Tbk. melenggang ke zona hijau sejak awal perdagangan Senin (14/9/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, Bank Central Asia (BCA) menjadi top leaders indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Senin (14/9/2020). Laju saham perbankan milik Grup Djarum itu tancap gas 2,62 persen ke level Rp30.375 hingga pukul 09:43 WIB.

Investor asing terpantau memborongs saham emiten berkode saham BBCA tersebut. Tercatat, total net buy atau beli bersih senilai Rp12 miliar.

Konsensus analis Bloomberg menunjukkan 21 dari 36 analis yang mengulas saham BBCA masih merekomendasikan beli. Sisanya, 12 merekomendasikan hold dan 3 merekomendasikan jual.

Adapun, target harga 12 bulan saham BBCA berada di level Rp33.050. Potensi kenaikan sekitar 9,7 persen dari posisi penutupan Jumat (11/9/2020).

Akhir pekan lalu, Pemilik konglomerasi Djarum Group Budi Hartono angkat bicara soal penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta. Orang terkaya RI itu menolak keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo.

Budi menilai keputusan pemberlakukan PSBB tidak tepat. Kebijakan itu menurutnya tidak efektif dalam menurunkan tingkat pertumbuhan infeksi di Jakarta.

Pernyataan Bos Grup Djarum itu pun menyita perhatian netizen. Tanda pagar alias tagar #DukungPSBB dan #BoikotDjarum menjadi perbincangan hangat di platform Twitter pada Minggu (13/9/2020).

Dalam laporan tahunan BBCA, Robert Budi Hartono bersama Bambang Hartono merupakan pemegang saham pengendali BBCA. Mereka mengendalikan emiten perbankan itu lewat PT Dwimuria Investama Andalan dengan komposisi masing-masing 51 persen dan 49 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper