Bisnis.com, JAKARTA - Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tergerus selama sepekan terakhir seiring dengan pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada periode 7 - 11 September 2020, kapitalisasi pasar di BEI turun 4,17 persen menjadi Rp5.827,72 triliun dari pekan sebelumnya Rp6.081,39 triliun.
Pada saat bersamaan, IHSG turun 4,26 persen ke level 5.016 dari posisi pada akhir pekan lalu 5.239.
Adapun, IHSG mengalami koreksi paling dalam pada Kamis (10/9/2020) setelah Gubernur DKI Jakarta mengumumkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) lagi.
IHSG anjlok 5,01 persen ke level 4.891 pada akhir perdagangan Kamis (10/9/2020). Bursa Efek Indonesia sempat melakukan penghentian perdagangan sementara atau trading halt pada sesi I perdagangan karena IHSG terus turun hingga batas 5 persen.
Namun, IHSG kembali ke atas level 5.000 pada akhir perdagangan Jumat (11/9/2020) dengan penguatan sebesar 2,56 persen menjadi 5.016.
Baca Juga
Seluruh sektor di Bursa Efek Indonesia menghijau, dipimpin oleh sektor barang konsumer yang menguat 3,95 persen dan sektor tambang yang naik 3,73 persen
Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menilai rebound IHSG pada akhir pekan ini masih memiliki risiko karena derasnya aliran modal asing yang keluar.
BEI mencatat dii sepanjang hari perdagangan kemarin investor asing mencatatkan jual bersih atau net sell senilai Rp2,26 triliun.
“Selain itu yield dari obligasi pada 9 September adalah 6,8 persen kini mencapai 7,01 persen, artinya ada aliran dana keluar secara menyeluruh, bukan hanya pindah aset saja,” jelas Frederik kepada Bisnis, Jumat (11/9/2020).
Adapun, Artha Sekuritas mempertahankan target IHSG hingga akhir tahun ini pada level 5.200 dengan pertimbangan sentimen pasar saham masih berasal dari perkembangan virus Corona.