Bisnis.com, JAKARTA – Laju penguatan bursa Asia melambat seiring dengan kekhawatiran investor terkait kekuatan sentimen pemulihan saham teknologi melawan valuasi saham.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (10/9/2020), mayoritas indeks di wilayah Asia mencatatkan hasil yang positif. Indeks Topix Jepang parkir di posisi 1.624,86 atau menguat 1,21 persen diikuti oleh indeks Kospi Korea Selatan di level 2.396,48 atau menguat 0,87 persen
Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia juga ditutup dengan hasil positif setelah naik 0,51 persen di level 5.908,50. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong terpantau turun tipis 0,01 persen ke 24.466,29 sementara Shanghai Composite terkoreksi 0,65 persen di level 3.233,59.
Adapun, bursa Amerika Serikat berhasil mengalami rebound setelah terkoreksi 3 hari beruntun seiring dengan pulihnya saham-saham teknologi.
Pada penutupan perdagangan Rabu (9/9/2020) waktu setempat, Dow Jones naik 1,6 persen ke level 27.940,47, Indeks S&P meningkat 2,01 persen menuju 3.398,96, dan Nasdaq melonjak 2,71 persen ke 11.141,57.
Pada perdagangan hari ini, investor akan mewaspadai adanya lanjutan aksi jual seiring dengan volatilitas yang masih tinggi. Selain itu, pelaku pasar juga akan memantau keputusan dari bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB), dan juga data klaim tunjangan pengangguran di AS.
Baca Juga
David Kelly, Chief Global Strategist JPMorgan Asset Management mengatakan, saat ini pasar tengah memasuki fase pemulihan meski lajunya mulai terlihat melambat. Ia juga mengimbau kepada investor untuk tetap mewaspadai pergerakan-pergerakan saham.
“Meskipun saat ini ada data-data ekonomi yang memberi sentimen positif dan juga kondisi pasar yang tengah kondusif, investor tetap perlu waspada,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel