Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang paling banyak mengalami aksi jual bersih pada perdagangan Senin (7/9/2020) seiring dengan penurunan indeks harga saham gabungan ke zona merah pada perdagangan Senin (7/9/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 9,66 poin atau 0,18 persen ke level 5.230,195 pada akhir perdagangan Senin (7/9/2020). Sebanyak 174 saham menguat, 231 terkoreksi, dan 294 stagnan.
Sektor saham keuangan dan sektor saham pertanian menjadi penekan utama IHSG. Keduanya terkoreksi masing-masing 1,05 persen dan 0,97 persen
Sebaliknya, sektor saham aneka industri menjadi penopang pergerakan IHSG dengan menguat 1,53 persen. Sektor saham infrastruktur berada di urutan kedua dengan naik 0,40 persen.
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menjadi penekan utama IHSG. Ketiganya terkoreksi masing-masing 1,57 persen, 1,13 persen, dan 1,69 persen.
Sementara itu, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) menahan koreksi IHSG dengan memuncaki daftar top leaders dengan kenaikan 5,77 persen. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. menemani di urutan kedua dengan naik 1,05 persen.
Baca Juga
Saham BBCA juga mengalami net sell paling besar hari ini, yakni sejumlah Rp252,7 miliar. Di peringkat kedua BBRI hanya mengalami net sell Rp89,9 miliar. Total net sell hari ini mencapai Rp786,19 miliar, sehingga membuat net sell sepanjang 2020 membengkan menuju Rp32,04 triliun.
Kapitalisasi pasar BBCA mencapai Rp774,78 triliun, terbesar di antara saham lain pembentuk IHSG. Sepanjang 2020, harga saham BBCA terkoreksi 5,98 persen, tetapi naik 17,26 persen dalam 3 bulan terakhir.