Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok Sesi Terakhir Agustus 2020, BEI Sebut Penyebabnya

Pergerakan IHSG terkoreksi 2,02 persen ke leve Rp5.238,49 akhir perdagangan Agustus 2020.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) terjun ke zona merah pada sesi kedua perdagangan Senin (31/8/2020).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 5.346,65 pada awal perdagangan Senin (31/8/2020). Laju indeks hanya mampu menyentuh level resistance 5.369,447 sebelum akhirnya terjerembab ke zona merah.

IHSG mencoba keluar dari zona merah namun tidak berhasil hingga akhir sesi pertama. Koreksi semakin parah di sesi kedua perdagangan.

Data Bloomberg menunjukkan indeks sempat amblas 2,03 persen ke level 5.234,587 pada sesi kedua. Pergerakan IHSG terkoreksi 2,02 persen ke leve Rp5.238,49 akhir perdagangan Agustus 2020.

Sebanyak 109 saham menguat, 328 terkoreksi, dan 261 stagnan. Tiga bank berkapitalisasi pasar jumbo PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi top laggards IHSG dengan koreksi masing-masing 4,34 persen, 2,23 persen, dan 3,61 persen.

“Ada MSCI rebalancing hari ini,” ujar Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo saat ditanya mengenai penyebab koreksi IHSG pada Senin (31/8/2020).

Sebelumnya, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memprediksi IHSG berpeluang cenderung melemah setelah penguatan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Pihaknya memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan support di level 5.324 sampai 5.218 dan resistance 5.400 sampai 5.450.

Sementara itu, aksi jual investor asing cukup dalam. Net sell mencapai Rp1,92 triliun, dimana BBRI mengalami net sell paling besar yakni Rp446,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper