Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penjualan mobil PT Astra International Tbk. (ASII) pada periode Juli 2020 tampaknya membuat pasar kembali melirik saham ASII.
Pada bulan Juni lalu, penjualan mobil di bawah payung Astra naik signifikan 340,65 persen secara month-on-month menjadi 4.856 unit.
Tak sampai disitu, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil oleh Grup Astra pada Juli 2020 mencapai 10.140 unit. Realisasi penjualan itu naik 108,8 persen dibandingkan dengan capaian Juni 2020 sebesar 4.856 unit.
Adapun, kinerja penjualan mobil emiten berkode saham ASII itu sudah menunjukkan kenaikan dalam dua bulan terakhir sejak turun tajam pada April hingga Mei 2020.
ASII mencatatkan kinerja terburuk pada bulan Mei yang mana perseroan hanya berhasil menjual 1.102 unit mobil, menurun drastis dari data penjualan Maret 2020 sebesar 45.931 unit.
Dengan demikian, secara kumulatif penjualan mobil Astra periode Januari-Juli 2020 sebesar 149.645. Namun, perolehan itu turun 49,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 297.727 unit.
Baca Juga
Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto mengatakan bahwa perseroan semakin optimistis setelah melihat pemulihan kembali pada penjualan mobil Astra dan nasional pada dua bulan terakhir, yaitu sejak Juni dan Juli 2020.
“Kami berharap pemulihan ini dapat tetap konsisten hingga akhir 2020, sehingga penjualan mobil nasional diharapkan kembali pulih dan berkontribusi pada perekonomian nasional,” ujar Boy seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat (14/8/2020).
Pencapaian luar biasa ASII juga membuat decak kagum pelaku pasar. Kendati pergerakan sahamnya ditutup pada zona merah pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (14/8/2020), sepanjang tiga bulan terakhir saham ASII sudah menguat 43,72 persen.
Dalam perdagangan akhir pekan kemarin, saham ASII turun 0,46 persen atau 25 poin menjadi Rp5.375. kapitalisasi sebesar Rp217,6 triliun dengan price to earning ratio (PER) 9,56 kali.
Hal ini setidaknya membuat analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya memberikan rekomendasi beli untuk saham ASII. Menurutnya, arus kas ASII yang kuat berhasil membuat emiten tersebut bertahan di tengah situasi yang cukup menantang.
Sektor otomotif dianggap masih menjadi segmen inisiator pemulihan kinerja ASII. Setelah relaksasi yang diberlakukan pemerintah pada bulan Juli lalu, fasilitas manufaktur ASII juga sudah kembali beroperasi.
“Meskipun diperkirakan pendapatan untuk proyeksi tahun 2020 menurun, namun uang tunai yang dikumpulkan dari divestasi sebesar Rp16,1 triliun baru-baru ini telah membawa kepositifan dalam hal keseimbangan kinerja keuangan,” tulisnya dalam publikasi riset, Kamis (13/8/2020).
Andrey menjelaskan, ASII memiliki kas bersih Rp1,3 triliun dari layanan keuangan jika dibandingkan dengan posisi utang bersih tahun 2019 sebesar Rp22,2 triliun.
Perseroan juga menyatakan akan menyimpan uang tunai untuk mengatasi ketidakpastian, tanpa tergesa-gesa dalam mencari kemungkinan untuk usaha yang menguntungkan di masa depan.
Karenanya, ia merekomendasikan beli saham ASII dengan target harga Rp6.200. Risiko utama dari penurunan target harga dan perubahan rekomendasi adalah perlambatan pemulihan ekonomi yang melemahkan daya beli konsumen secara keseluruhan dan mempertinggi risiko bisnis pembiayaan.