Bisnis.com, JAKARTA - PT Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) sukses mengembangkan pasar ekspor hingga ke 20 negara di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah.
Direktur Legal & External Affairs Bentoel Mercy Francisca Sinaga mengatakan tahun 2019 adalah momentum perseroan berhasil membukukan keuntungan setelah mengalami posisi rugi sejak tahun 2012.
Selain itu, Perseroan juga menyelesaikan proyek-proyek kelas dunia untuk semakin menunjang kegiatan ekspor dan berhasil memperoleh penghargaan 'Top Employer' selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2018.
Di sisi ekspor, Bentoel juga sukses memasarkan produknya ke 20 negara di Asia Pasifik dan Timur Tengah. Negara tujuan ekspor perusahaan telah mengalami peningkatan yang pesat dari sebelumnya yang hanya berjumlah 8 negara pada 2016.
“Pencapaian ini tentunya turut memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan ekspor negara dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi pada Sabtu (8/8/2020).
Mercy melanjutkan, tahun ini akan menjadi tahun penuh tantangan bagi industri tembakau. Kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen dan harga jual eceran minimum sebesar 44 persen yang diberlakukan Pemerintah pada 2020 dinilai telah memberikan tekanan besar bagi industri tembakau secara kesuluruhan. Di samping itu, industri rokok juga menghadapi tantangan lain akibat munculnya pandemi virus corona.
Terlepas dari tantangan-tantangan tersebut di atas, perusahaan tetap menjalankan komitmennya untuk membantu mengembangkan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan sekitar di mana Perseroan beroperasi.
Pada awal 2020, Bentoel telah memberi bantuan berupa berbagai peralatan medis yang telah disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah daerah di wilayah Kota Malang dan Kabupaten Malang, serta Pemerintah Provinsi NTB.
“Di tengah situasi yang sulit seperti sekarang ini, kami berkomitmen untuk terus mendukung Pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi akibat dari dampak pandemi tersebut. Oleh karena itu, kami sangat berharap agar Pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mendukung keberlangsungan industri tembakau, mengingat saat ini industri tembakau membutuhkan waktu untuk melakukan recovery atas penurunan penjualan yang cukup signifikan,” tutup Mercy.
Adapun ,dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilakukan pada Jumat (7/8/2020) kemarin, perusahaan menyetujui pengangkatan Faisal Saif sebagai Direktur perusahaan. Hal ini dilakukan setelah Shahid Afzal mengundurkan diri dari posnya. Dengan demikian, susunan Direksi Perseroan sejak penutupan RUPST ini adalah sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur : Steven Gerald Pore
Direktur : Faisal Saif
Direktur : Martin Arthur Guest
Direktur : Mercy Francisca Sinaga
Direktur : Widyo Rulyantoko