Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas melanjutkan tren penguatan seiring dengan masih tingginya minat investor terhadap aset aman.
Pada perdagangan Jumat (7/8/2020) pukul 6.57 WIB, harga emas spot naik 0,35 persen 7,18 poin menjadi 2.070,72 per troy ounce.Ini menjadi rekor tertinggi harga emas global. Sepanjang 2020, harga sudah menguat 36 persen lebih.
Adapun, harga emas Comex kontrak Desember 2020 meningkat 0,61 persen atau 12,7 poin menuju US$2.082,1 per troy ounce. Di sisi lain, indeks dolar AS rebound 0,04 persen atau 0,033 poin menjadi 92,821.
Tim Strategis Societe Generale memperkirakan harga emas akan melambung sendiri dalam waktu dekat karena resesi secara global bakal menekan kinerja aset berisiko seperti saham.
“Korelasi saham dan emas secara mengejutkan bisa positif sejak Maret. Namun, meningkatnya tekanan di aset berisiko baru-baru ini membuat performa saham akan berbeda dari emas,” tulis Strategist SocGe termasuk Jitesh Kumar, seperti dikutip Bloomberg.
SocGen menilai kondisi ketidakpastian yang tinggi akan menjadi alasan yang kuat bagi investor untuk mengoleksi emas.
Baca Juga
Adapun posisi beli untuk saham-saham di AS selama beberapa bulan terakhir bak menghadapi perang yang dipastikan kalah. Pergerakan harga berfluktuasi tinggi karena pasar selalu merespons setiap sentimen yang datang.
"Sementara, menjual dan ambil untung dari emas belum menjadi pilihan utama," imbuhnya.
SocGen melanjutkan, akomodiasi fiskal dan moneter akan terus menopang harga emas walaupun terjadi lockdown lagi.
Adapun, harga emas reli di pasar spot sejak pertengahan Maret 2020 karena suku bunga ril turun ke bawah nol. Investor pun langsung mencari alternatif investasi seperti emas untuk menutupi pelemahan obligasi.