Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Disuspensi Setelah Terbang Tinggi, Ini Kata Manajemen Kimia Farma (KAEF)

Dalam sebulan terakhir, harga saham Kimia Farma (KAEF) melesat 162,81 persen. Saham Kimia Farma melonjak setelah mendapat katalis positif dari rencana uji klini vaksin Covid-19 yang dilakukan induk usaha, PT Bio Farma (Persero).
Kantor Pusat PT Kimia Farma Tbk. di Jalan Veteran, Jakarta Pusat./kimiafarma.co.id
Kantor Pusat PT Kimia Farma Tbk. di Jalan Veteran, Jakarta Pusat./kimiafarma.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya mengambil langkah untuk menghentikan sementara atau suspensi perdagangan saham PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) setelah terjadi peningkatan harga secara kumulatif. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham KAEF menguat dalam satu bulan terakhir dengan kenaikan 162,81 persen hingga akhir sesi Kamis (6/8/2020). Sepanjang sebulan terakhir, broker Mirae Asset Sekuritas terpantau paling banyak melakukan aksi jual beli saham KAEF.  Sekuritas asal Korea Selatan tersebut tercatat melakukan aksi jual beli pada saham KAEF sebesar Rp1,49 triliun.

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno menyatakan perseroan melihat pergerakan harga saham KAEF yang melejit terpengaruh oleh kinerja fundamental perseroan yang membaik sepanjang semester satu tahun ini.

“Secara performansi kinerja KAEF semester I tumbuh meskipun baru single-digit mengingat kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang berdampak pada perekonomian, namun KAEF masih dapat menunjukkan kinerja positif atau tumbuh dibandingkan dengan tahun lalu,” jelas Ganti kepada Bisnis, Jumat (7/8/2020).

Sebagai gambaran, KAEF mencatatkan pertumbuhan pendapatan 3,6 persen secara tahunan menjadi Rp4,69 triliun. Dari situ, laba bersih perseroan juga meningkat tipis 1,72 persen secara tahunan menjadi Rp48,57 miliar pada paruh pertama tahun 2020.  

Saham KAEF dan juga PT Indofarmat Tbk. (INAF) kembali menggeliat dalam tiga hari berturut-turut sejak Selasa (4/8/2020) tepat saat Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero) akan memproduksi vaksin Covid-19 pada akhir tahun ini.

Di lain pihak,  Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo membenarkan bahwa pergerakan saham emiten BUMN farmasi yang liar dalam beberapa hari terakhir memang sangat dipengaruhi oleh sentimen vaksin yang berkembang di kalangan para pelaku pasar.

“(Menguatnya saham emiten BUMN farmasi) karena sentimen vaksin,” ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (6/8/2020).

Otoritas akhirnya memberlakukan suspensi saham KAEF dan INAF pada perdagangan Jumat (7/8/2020) setelah memberikan stempel aktivitas saham yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) kepada saham INAF dan KAEF per tanggal 15 Juli 2020 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper