Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibayangi Risiko Pandemi, Penerbitan KIK EBA Jalan Tol Tetap Dijaki

Mandiri Manajemen Investasi dan Jasa Marga tetap mencermati peluang penerbitan KIK EBA syariah dengan aset dasar pendapatan jalan tol. Bila berjalan mulus, produk itu akan menjadi KIK EBA kedua dengan underlying pendapatan jalan tol.
Pengendara melaju saat pelaksanaan rekayasa lalu lintas contraflow (lawan arah) yang diberlakukan di ruas Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Jalan tol JORR menjadi salah satu aset yang direncanakan menjadi underlying KIK EBA syariah yang akan diterbitkan Mandiri Manajemen Investasi dan Jasa Marga. /Antara
Pengendara melaju saat pelaksanaan rekayasa lalu lintas contraflow (lawan arah) yang diberlakukan di ruas Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Jalan tol JORR menjadi salah satu aset yang direncanakan menjadi underlying KIK EBA syariah yang akan diterbitkan Mandiri Manajemen Investasi dan Jasa Marga. /Antara

Bisnis.com JAKARTA - Mandiri Manajemen Investasi (MMI) menyatakan tetap berencana menerbitkan kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA) dengan aset dasar pendapatan jalan tol yang dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 

Direktur Utama MMI Alvin Pattisahusiwa mengatakan rencana penerbitan KIK EBA dengan prinsip syariah tertunda akibat penurunan volume lalu lintas di jalan tol Cikunir-Cilincing, jalan tol yang bagian dari jaringan jalan tol lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR).

Volume lalu lintas di jalan tol turun akibat berbagai kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk membendung penyebaran virus corona (Covid-19). Saat volume lalu lintas turun, pendapatan dari tarif tol juga ikut lungsur.

“Kami masih terus pelajari dan monitor karena juga mengalami hal yang sama. Tapi tetap kami usahakan terbit tahun ini,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (4/8/2020).

Sebelumnya Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto menjelaskan rencana penerbitan instrumen itu akan menggunakan pendapatan tol. Namun, saat ini rerata pendapatan tol masih menurun dibandingkan dengan kondisi normal sebelum pandemi Covid-19.

“Pendapatan tol belum pulih sepenuhnya, untuk saat ini pada hari kerja atau weekdays penurunannya sekitar 15 persen sampai 20 persen terhadap kondisi normal,” katanya kepada Bisnis, Minggu (28/6/2020).

Dia menjelaskan apabila penerbitan instrumen itu dilakukan dalam kondisi saat ini, maka ukuran pendanaan yang didapatkan tidak akan maksimal. Di sisi lain, kondisi saat ini akan memberi risiko lebih besar yang akan mempengaruhi besaran kupon instrumen tersebut.

MMI dan Jasa Marga sudah membesut KIK EBA dengan aset pendapatan tol ruas Jagorawi bernama KIK EBA JSMR01. Menurut Alvin, kendati volume lalu lintas di Jagorawi turun, sejauh ini tidak ada dampak terhadap pembayaran imbal hasil maupun pokok dari KIK EBA JSMR01.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2020, KIK EBA JSMR01  mencetak penurunan pendapatan investasi sebesar 60 persen dengan posisi laba Rp11,09 miliar. Jumlah laba tersebut turun 56 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper