Bisnis.com,JAKARTA — Investor dinilai meyakini bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III/2020 akan lebih menyusul kontraksi minus 5,32 persen pada kuartal II/2020.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 1,03 persen ke level 5.127,05 pada akhir sesi Rabu (5/8/2020). Sebanyak 226 saham menguat, 193 saham terkoreksi, dan 277 saham stagnan.
IHSG sempat menyentuh zona merah jelang rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 pukul 11:00 WIB. Akan tetapi, pergerakan berhasil rebound dan berlanjut melenggang di zona hijau sepanjang sesi kedua dengan level support 5.059,089 dan resistance 5.127,051.
Bloomberg mencatat sektor sektor saham konsumer memimpin penguatan dengan kenaikan 1,85 persen. Sektor saham infrastruktur mengekor dengan penguatan 2,25 persen.
Penguatan itu terjadi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2020 pada Rabu (5/8/2020) pukul 11:00 WIB. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam periode itu sebesar -5,32 persen, kontraksi terbesar sejak kuartal II/1998 sebesar -7,8 persen.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan market sudah mendiskon atau priced in penurunan produk domestik bruto (PDB). Menurutnya, penurunan PDB kuartal II/2020 tidak terlalu parah alias tidak lebih dalam dari 6 persen.
Baca Juga
Edwin menyebut optimisme itu sejalan naiknya penjualan mobil. Selain itu, penyaluran kredit perbankan sudah mulai naik.Dia menyebut, MNC Sekuritas memproyeksi IHSG pada akhir tahun akan bertengger di level 5.652.
“Karena PDB kuartal II/2020 sudah berlalu, maka investor saat ini memandang untuk PDB kuartal III/2020 yang pastinya akan jauh lebih baik,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (5/8/2020).
Pada penutupan perdagangan hari ini, sebanyak 8 dari 9 indeks sektoral IHSG sektor ditutup menguat. Sektor tambang pendorong terbesar dengan penguatan 2,98 persen ke level 1.399,67, sedangkan sektor infrastruktur menguat 2,25 persen ke 904,22. Di sisi lain, hanya indeks sektor pertanian yang bertengger di zona merah dengan pelemahan 0,03 persen atau ke posisi 1.155,13.