Bisnis.com, JAKARTA – PT Nusantara Infrastructure Tbk mencatatkan kenaikan pendapatan usaha yang mencapai 170 persen menjadi Rp943,02 miliar pada semester I/2020. Sektor jalan tol masih menjadi penyumbang utama pendapatan perseroan dengan kontribusi di atas 60 persen.
Penerimaan dari sektor konstruksi tercatat mengalami lonjakan signifikan, dengan torehan Rp699,76 miliar berbanding Rp41 miliar pada semester I/2019. Sementara itu, pendapatan usaha dan penjualan mengalami penurunan 20,14 persen menjadi Rp243,25 miliar dari sebelumnya Rp304,6 miliar.
Kontribusi sektor jalan tol masih mendominasi dengan menyumbang 64 persen dari total pendapatan, disusul dengan sektor energi sebesar 23 persen dan sektor air bersih 13 persen.
Pendapatan operasional Perusahaan secara ytd pada kuartal II/2020 mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, yakni turun 20.1 persen atau setara dengan Rp61,3 Miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya traffic di sektor jalan tol sebesar 27,7 persen dibandingkan tahun lalu.
Meskipun terjadi penurunan di sektor jalan tol, META tetap dapat mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang baik karena adanya kontribusi dari sektor energi terbarukan dan air bersih.
Kedua sektor tersebut mencatatkan kinerja operasional yang relatif stabil yakni sektor energi tumbuh sebesar 11,5 persen dan sektor air bersih relatif stabil kinerja operasionalnya dibandingkan pada periode tahun lalu.
Baca Juga
General Manager Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk Deden Rochmawaty mengakui, tahun 2020 merupakan tahun yang berat dan sangat menantang bagi perusahaan. Hal ini khususnya disebabkan adanya Pandemi virus corona yang berdampak pada sektor bisnis perusahaan. Meski demikian, manajemen berhadap pada semester II/2020, META dapat meraih kinerja operasional dan keuangan yang lebih baik.
“Untuk sektor tol, kami optimistis keadaan dapat kembali normal di akhir tahun setelah melewati titik terendah pada April lalu. Sementara untuk sektor energi dan air, permintaan diharapkan relatif lebih stabil sampai dengan akhir tahun dan tidak menutup kemungkinan dapat sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional di akhir tahun,” jelasnya melalui keterangan resmi, Selasa (4/8/2020).
Ke depannya, META juga tetap fokus dalam menyelesaikan dua proyek andalan di sektor tol dan sektor energi yang direncanakan akan selesai pada akhir 2020. Sistem pengerjaan proyek juga telah sesuai dengan protokol kesehatan dan keselamatan kerja, khususnya di tengah kondisi Covid-19 saat ini.
Proyek pertama adalah pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani Makassar melalui unit usaha META, PT BMN yang merupakan jalan tol layang pertama di luar Pulau Jawa dengan panjang 4,3km. Kedua, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Desa Lau Gunung, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatra Utara melalui unit usaha Perusahaan PT Inpola Meka Energi (IME), dengan total kapasitas terpasang sebesar 15 MW.