Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Menguat 0,25 Persen, BBCA dan TLKM Pendorong Utama

IHSG menyentuh level 5.123,81 dengan kenaikan 12,7 poin atau 0,25 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil parkir di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (30/7/2020), setelah sepanjang hari bergerak fluktuatif.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menyentuh level 5.123,81 dengan kenaikan 12,7 poin atau 0,25 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (29/7/2020), IHSG berakhir di level 5.111,11 dengan koreksi tipis 0,04 persen atau 1,88 poin.

Sebelum mendarat di zona hijau, indeks sempat bergerak zig-zag dan melemah hingga ke bawah level 5.100. Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, IHSG bergerak fluktuatif dalam kisaran 5.091,40 – 5.128,77.

Sebanyak 6 dari 9 sektor berakhir di wilayah positif pada akhir sesi I, dipimpin infrastruktur (+0,68 persen) dan aneka industri (+0,62 persen). Tiga sektor lainnya parkir di zona merah, dipimpin properti (-0,37 persen).

Dari 696 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 150 saham menguat, 261 saham melemah, dan 285 saham stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing naik 0,98 persen dan 1,33 persen menjadi pendorong utama IHSG pada akhir sesi I.

Di sisi lain, saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) yang turun 1,45 persen dan 5,23 persen menjadi penekan utama sekaligus membatasi besarnya kenaikan IHSG.

MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 5.070 hingga 5.260 pada perdagangan hari ini. MNC Sekuritas memprediksi selama IHSG tidak terkoreksi di bawah 5.030, indeks masih berada pada bagian wave (c) dari wave 5.

“Hal ini berarti IHSG masih berpeluang untuk menguat kembali untuk menguji resistance 5.150-5.200," tulis MNC Sekuritas dalam laporan riset.

Kendati demikian, investor diimbau untuk memperhatikan support atau level yang membatasi penurunan di posisi 5.030. Jika level ini tembus, IHSG diperkirakan cenderung menguji level 4.950 hingga 5.000.

Indeks saham lainnya di Asia tampak bergerak variatif siang ini. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing terkoreksi 0,49 persen dan 0,13 persen, diikuti indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China yang turun 0,21 persen dan 0,44 persen masing-masing.

Sebaliknya, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,22 persen dan Hang Seng Hong Kong menanjak 0,81 persen pukul 12.38 WIB.

Dilansir Bloomberg, bursa Asia mengalami kenaikan moderat setelah sinyal bank sentral Federal Reserve AS untuk memberi lebih banyak stimulus mendorong pasar ekuitas AS lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu dan membebani dolar AS.

Dalam rapat Federal Open Market Committee yang berakhir Rabu (29/7) waktu setempat, The Fed memutuskan untuk mempertahankan tingkat bunga acuan di kisaran 0 persen sampai dengan 0,25 persen.

Gubernur The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa otoritas kebijakan moneter AS ini akan menggunakan instrumen apapun yang dibutuhkan demi memulihkan perekonomian dari dampak pandemi virus Corona.

“Kehadiran dan kemampuan The Fed untuk bertindak lebih banyak jika dibutuhkan telah memberi sokongan bagi aset-aset berisiko dalam waktu dekat,” ujar Chief Investment Officer di Glenmede Jason Pride.

“Fokus [pasar] kini beralih ke pertemuan FOMC September, ketika investor mungkin mengharapkan akan ada lebih banyak tindakan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper