Bisnis.com, JAKARTA — PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mencatatkan laba bersih US$4,51 juta pada semester I/2020 melanjutkan tren keuntungan kuartal I/2020.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan perseroan fokus kepada pelaksanaan restrukturisasi dan tranformasi pada 2019. Hasilnya, terlihat dalam pencapaian tahun ini meski di tengah dampak pandemi Covid-19.
“Perseroan masih bisa mencatatkan laba bersih US$4,51 juta pada semester I/2020 setelah sebelumnya pada kuartal I/2020 perseroan mencatatkan laba bersih sebesar US$74,14 juta,” jelasnya melalui siaran pers, Rabu (29/7/2020).
Silmy mengungkapkan perolehan laba bersih sampai dengan semester I/2020 salah satunya disebabkan oleh menurunnya biaya operasional perseroan sepanjang paruh pertama tahun ini sebesar 27,5 persen secara tahunan.
Emiten berkode saham KRAS itu melaporkan penurunan biaya energi 15,7 persen, penurunan biaya consumable 16,4 persen, penurunan biaya spare part 64,6 persen, penurunan biaya outsourcing nontenaga kerja 33,2 persen, dan penurunan biaya outsourcing tenaga kerja sebesar 78,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama periode 2019.
"KRAS juga telah mampu menurunkan biaya secara signifikan dan penurunan biaya ini terus konsisten dilakukan sepanjang 2020. Kedepan, kami semakin yakin perseroan akan mampu lebih bersaing dengan produk baja impor,” jelasnya.
Baca Juga
Silmy menambahkan emiten berkode saham KRAS itu masih memiliki beberapa rencana aksi korporasi. Salah satunya spin off fasilitas blast furnace untuk dikolaborasikan dengan mitra strategis.
“Pengembangan kerja sama yang saat ini sudah terjalin dengan baik seperti dengan Posco Korea,” imbuhnya.