Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alokasi FAME Naik, AKRA Yakin Kinerja Semakin Moncer Tahun Ini 

Perseroan optimistis dan akan berupaya untuk menjaga momentum pertumbuhan kinerja yang berhasil diraih pada semester I/2020, kendati dihadang banyak tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19.
AKR Corporindo/akr.co.id
AKR Corporindo/akr.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distributor minyak, PT AKR Corporindo Tbk., optimistis kinerja keuangan semakin moncer seiring dengan kenaikan alokasi penyaluran bahan nabati atau fatty acid methyl ester (FAME) untuk pencampuran biodiesel.

Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo mengatakan bahwa perseroan optimistis dan akan berupaya untuk menjaga momentum pertumbuhan kinerja yang berhasil diraih pada semester I/2020, kendati dihadang banyak tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19.

“Hal ini akan didukung oleh peningkatan kuota FAME sebesar 45 persen yang diumumkan baru-baru ini,” ujar Haryanto seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat (24/7/2020).

Untuk diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meningkatkan alokasi FAME perseroan pada tahun ini sebesar 45 persen menjadi 725 ribu kilo liter, dari sebelumnya hanya sebesar 498 ribu kilo liter.

Dengan demikian, volume distribusi biodiesel perseroan yang semula hanya sebesar 1,66 juta KL bisa naik ke 2,41 juta KL.

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan bahwa kenaikan alokasi FAME itu akan membantu perseroan mengimbangi potensi penurunan kinerja di beberapa pos.

Pasalnya, volume distribusi bahan kimia dasar diproyeksi turun seiring dengan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah Indonesia untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Dengan demikian, alokasi FAME yang naik ini, target volume distribusi yang ditargetkan tahun ini sekitar 10-15 persen lebih tinggi daripada realisasi tahun lalu optimis tercapai,” ujar Vembu saat dihubungi Bisnis, Jumat (24/7/2020).

Di sisi lain, Vembu menjelaskan bahwa kinerja perseroan pada paruh kedua tahun ini juga akan terbantu dengan diversifikasi usaha melalui penjualan lahan di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE di Gresik.

Dia mengaku sedang dalam beberapa diskusi dengan calon pembeli lahan baru dan berharap permintaan lahan masih akan tetap tinggi pada semester II/2020.

Apalagi, mengingat sepanjang paruh pertama tahun ini kinerja penjualan lahan industri naik signifikan 2.199 persen ke Rp240,1 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Adapun, emiten berkode saham AKRA itu membukukan pertumbuhan pendapatan 2,9 persen pada semester I/2020 menjadi sebesar Rp10 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,71 triliun.

Perseroan juga tercatat menekan beberapa pos beban salah satunya beban penjualan menjadi hanya sebesar Rp29 miliar dibandingkan dengan semester I/2019 sebesar Rp35,7 miliar.

Dengan demikian, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar 10 persen menjadi Rp431,5 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp390,76 miliar.

Padahal, harga minyak global sepanjang paruh pertama tahun ini telah turun 32,4 persen dan sempat diperdagangkan di area minus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper