Bisnis.com, JAKARTA - Berita mengenai efek kenaikan harga CPO dan kinerja PT Indofarma Tbk. (INAF), antara lain, menjadi topik halaman market, portofolio, dan investasi edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (21/7/2020).
Berikut perincian topiknya:
Emiten Sawit Kian Prospektif. Harga minyak sawit mentah yang bullish di bursa berjangka komoditas telah memicu kenaikan indeks saham sektor agrikultur. Kinerja emiten kebun sawit pun berpotensi mendapat berkah.
Aksi Phapros Tata Portofolio & Pacu Sinergi. Kementerian BUMN sedang gencar memperkuat holding farmasi di bawah pimpinan PT Bio Farma (Persero) yang turut menaungi PT Kimia Farma Tbk., induk dari PT Phapros Tbk. Pada 25 Juni 2020, emiten berkode saham PEHA itu mengangkat Hadi Kardoko sebagai Direktur Utama yang baru.
Kian Apik Karena Obligasi. Reksa dana pendapatan tetap berpeluang memberikan imbal hasil yang menarik sejalan dengan kian atraktifnya pasar obligasi Tanah Air. Namun, manajer investasi tetap harus memperhatikan risiko gagal bayar surat utang korporasi.
Bisnis Alkes Bakal Topang Kinerja INAF. Emiten farmasi pelat merah PT Indofarma Tbk. (INAF) optimistis akan kembali mencetak keuntungan pada 2020. Bisnis alat kesehatan diyakini akan menjadi penopang kinerja keuangan perseroan tahun ini.
Harga Timah Bikin Bungah. Produsen timah bisa kembali bungah atau bergembira lantaran harga logam ini berhasil kembali ke level US$17.000 per ton, semakin mendekati level tertinggi pada tahun ini, mengikuti kinerja tembaga.
Laba ISAT Jadi Belanja Modal. Emiten penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi PT Indosat Tbk. memutuskan untuk menahan laba yang diperolehnya selama 2019 dan dialokasikn sebagai belanja modal perseroan.
