Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antam (ANTM) Proyeksi Pendapatan Turun 25 Persen, Apa Kata Analis?

Antam memperkirakan penurunan pendapatan sebagai dampak pandemi Covid-19 yang membatasi operasional perseroan.
Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan logam, PT Aneka Tambang Tbk., memproyeksi penurunan pendapatan periode 31 Mei 2020 terkontraksi hingga 25 persen secara year on year.

Dalam keterbukaan informasi perseroan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode saham ANTM itu memperkirakan penurunan pendapatan sebagai dampak pandemi Covid-19 yang membatasi operasional perseroan.

Pendapatan perseroan hingga 31 Mei 2020 diperkirakan menurun hingga 25 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan itu pun akan mempengaruhi laba bersih yang juga terkoreksi 25 persen pada periode yang sama.

“Di sisi lain, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di sektor strategis, perseroan berkomitmen terhadap pelaksanaan protokol Covid-19 agar menjaga kegiatan operasional tetap berjalan untuk menjaga perekonomian daerah sekitar wilayah operasi,” tulis Manajamen Aneka Tambang, Kamis (16/7/2020).

Sementara itu, Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu mengatakan bahwa pihaknya menaikkan proyeksi pendapatan sepanjang tahun 2020 sekitar 0,81 persen daripada proyeksi sebelumnya menjadi Rp29,8 triliun.

Hal itu berdasarkan asumsi kenaikan rata-rata harga emas pada tahun ini US$1.700 per troy ounce.

Namun, beban operasional sedikit meningkat seiring dengan pembatasan aktivitas di tambang dan screening protokol kesehatan. Volatilitas nilai tukar rupiah pun berpotensi menaikkan rugi selisih kurs.

“Dengan demikian, kami menurunkan proyeksi laba bersih untuk tahun ini 70,7 persen daripada proyeksi sebelumnya mendjai Rp142 miliar,” ujar Dessy seperti dikutip dari publikasi risetnya, Kamis (16/7/2020).

Adapun, pada kuartal I/2020 ANTM membukukan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp281,83 miliar.

Realisasi itu berbanding terbalik dengan perolehan perseroan pada periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp176,10 miliar.

ANTM juga membukukan penurunan penjualan pada kuartal I/2020 menjadi sebesar Rp5,2 triliun, lebih rendah 16,35 persen dibandingkan dengan kuartal I/2019 sebesar Rp6,21 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper