Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu dari dua emiten yang melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) pada hari ini, Selasa (7/7/2020) terkena auto reject atas (ARA) karena kenaikan harga saham melebihi ketentuan.
Emiten perkebunan dan pengolahan kelapa sawit, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) terkena ARA) setelah sahamnya melonjak 40 poin atau 34,78 persen ke level Rp155, terhitung hanya beberapa saat setelah perdagangan dibuka.
Hanya dari empat kali transaksi sebesar 1.000 kali dan turnover sebanyak Rp155 ribu, saham PGUN sudah terkena auto reject atas pada awal perdagangan kali ini. Adapun kapitalisasi pasar PGUN tercatat sebesar Rp774,75 miliar.
Direktur Keuangan dan Administrasi PGUN Tamlikho mengatakan, harga penawaran perdana perusahaan di banderol senilai Rp115. Dengan demikian, Pradiksi Gunatama akan mendapatkan dana sebesar Rp103,5 miliar.
Sementara itu, emiten lain yang melakukan IPO bersamaan dengan PGUN, PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA) hingga 09.10 waktu JATS (Jakarta Automated Trading System), harga terpantau naik 10 poin atau 10 persen menjadi Rp110.
Frekuensi perdagangan saham milik SOFA adalah sebanyak 1.000 kali dengan turnover sebanyak Rp110 ribu. Adapun kapitalisasi pasar SOFA sebesar Rp181,5 miliar.
Baca Juga
Direktur Utama SOFA, Hardy Utama menjelaskan, pihaknya melepas 400 juta lembar saham atau 24,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Saham tersebut dibanderol sebesar Rp100 per lembar saham.