Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kembali Raih Laba, Grup Bakrie (BNBR) Fokus Dua Hal Penting

Perseroan akan mendorong kinerja tahun ini berasal dari proyek-proyek infrastruktur melalui PT Bakrie Indo Infrastructure
Direktur Utama yang baru PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Novyan Bakrie (kiri) dan pejabat lama Bobby Gafur Umar melakukan salam komando usai RUPSLB, di Jakarta, Kamis (16/5/2019)./ANTARA-Audy Alwi
Direktur Utama yang baru PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Anindya Novyan Bakrie (kiri) dan pejabat lama Bobby Gafur Umar melakukan salam komando usai RUPSLB, di Jakarta, Kamis (16/5/2019)./ANTARA-Audy Alwi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bakrie and Brothers Tbk. akan fokus untuk efisiensi dan mendorong proyek-proyek infrastrukturnya sebagai salah satu strategi perseroan menghadapi tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19.

Direktur Utama Bakrie and Brothers Anindya N. Bakrie mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menjadi ujian bagi pengusaha untuk dapat tetap mempertahankan sisi keuangan perseroan sekaligus menjaga sisi kemanusiaan dari karyawan.

Dari sisi keuangan, emiten berkode saham BNBR itu mengaku akan menerapkan efisiensi dan pengendalian biaya untuk menghadapi tantangan bisnis itu.

“Pengendalian biaya harus dilakukan sungguh- sungguh dan seksama. Selanjutnya, kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan berinovasi juga penting untuk menghadapi masa-masa yang tidak biasa seperti sekarang ini,” ujar Anindya seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (24/6/2020).

Selain itu, Anindya mengatakan bahwa perseroan akan mendorong kinerja tahun ini berasal dari proyek-proyek infrastruktur melalui PT Bakrie Indo Infrastructure, bekerja sama dengan beberapa mitra strategis.

Bakrie and Brothers kini melanjutkan pengembangan proyek pipa gas Kalija Pipeline Bontang – Banjarmasin yang tengah didaftarkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional.

Saat ini, perseroan juga bekerjasama dengan PT Waskita Toll Road untuk menuntaskan proyek jalan tol ruas Cimanggis-Cibitung.

Konstruksi Seksi IA jalan tol itu telah rampung seluruhnya dan fase II telah mencapai 72 persen penyelesaian. Untuk pembebasan lahan, telah mencapai 82 persen. Adapun, seluruh konstruksi dijadwalkan untuk tuntas pada tahun 2021.

Dalam pembangunan PLTU Tanjung Jati A, perseroan bekerja sama dengan YTL Jawa Energy B.V., dan saat ini telah menunjuk kontraktor EPC serta menyelesaikan proses akuisisi lahan seluas total 239 hektar.

Di sisi lain, untuk penyederhanaan perencanaan dan pemantauan kinerja unit-unit usaha, PT Bakrie Autoparts (BA) yang merupakan salah satu unit usaha BNBR yang bergerak di bidang pengecoran dan permesinan dengan produk utama komponen otomotif, dikonsolidasikan ke dalam PT Bakrie Metal Industries (BMI).

Dengan demikian, saat ini anak-anak usaha BMI adalah PT Bakrie Pipe Industries (BPI), PT Bakrie Construction (BCons), dan BA.

“Di masa mendatang, BNBR akan melakukan pengembangan bisnis dengan perspektif baru yang akan mengedepankan sinergi antar unit usaha,” papar Anindya.

KINERJA 2019

Setelah 5 tahun merugi, BNBR akhirnya mampu mencetak laba bersih sebesar Rp850 miliar sepanjang 2019, berbalik dari posisi rugi tahun sebelumnya Rp1,26 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, kinerja keuangan perseroan ditopang oleh pos bagian laba atas entitas sebesar Rp758,87 miliar tumbuh 338,12 persen dari tahun lalu Rp173,21 miliar.

BNBR mendapatkan keuntungan atas selisih kurs senilai Rp90,13 miliar. Manajemen juga dapat menekan beban pokok 4,02 persen menjadi Rp2,55 triliun.

Adapun laba per saham ikut naik ke posisi Rp447,16 miliar dari posisi rugi per saham Rp661,05.

Dari sisi top line, pendapatan BNBR pada 2019 tercatat sebesar Rp3,23 triliun turun tipis dari posisi tahun sebelumnya Rp3,34 triliun. Akan tetapi, cost of good sold turun sekitar 4 persen dari posisi Rp2,66 triliun menjadi Rp2,55 triliun.

Segmen infrastruktur dan manufaktur menyumbang Rp2,79 triliun naik dari posisi tahun lalu Rp2,67 triliun.

Sementara itu, segmen pabrikasi dan konstruksi menyumbang Rp363,43 miliar turun dari posisi Rp538,34 miliar. Terakhir segmen perdagangan jasa dan investasi menyumbang Rp81,23 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper