Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Morgan Stanley: Pasar Saham Singapura Bisa Rebound 10 Persen dalam Setahun

Berdasarkan laporan dari Morgan Stanley, perekonomian Singapura akan mulai pulih pada kuartal II/2020.
Singapore Exchange./Bloomberg
Singapore Exchange./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Morgan Stanley memperkirakan rebound berkelanjutan akan terjadi pada pasar saham Singapura seiring dengan pemulihan ekonomi secara domestik dan global yang akan terjadi.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (22/6/2020), berdasarkan laporan dari Morgan Stanley, perekonomian Singapura akan mulai pulih pada kuartal II/2020. Singapura juga merupakan salah satu negara dengan tingkat pembayaran dividen tertinggi di dunia sebesar 4,5 persen.

“Aliran dana yang masuk ke Singapura akan cukup banyak karena status negara ini sebagai safe haven ditengah ketidakpastian ekonomi regional dan tensi geopolitik yang sedang terjadi,” ujar analis Morgan Stanley, Wilson Ng dan Derek Chang pada laporannya.

Laporan tersebut juga memperkirakan nilai saham MSCI Singapore Index akan berada di kisaran 1.550 pada Juni 2021 mendatang, atau tumbuh 10 persen dari angka penutupan pada Jumat lalu. Hingga saat ini, indeks saham Singapura merupakan salah satu yang tertinggal dibandingkan negara Asia lainnya dengan penurunan 19 persen pada tahun ini.

Negeri Singa juga mengarah ke resesi ekonomi terburuk yang disebabkan oleh kebijakan lockdown yang diterapkan negara-negara di dunia serta tensi mendidih antar Amerika Serikat dengan China.

Laporan tersebut juga menyebutkan, umumnya pasar saham SIngapura akan mengalami bottom out sebulan setelah terjadinya resesi. Morgan Stanley juga merekomendasikan sektor-sektor siklikal seperti perbankan, properti, dan konsumer untuk pasar Singapura.

Menurut laporan itu, secara historis, kinerja sektor-sektor itu akan lebih baik dibandingkan bidang lain dalam 6 hingga 12 bulan setelah terjadinya resesi. Saham-saham yang menjadi rekomendasi Morgan Stanley adalah United Overseas Bank Ltd., City Developments Ltd., Ascendas Real Estate Investment Trust dan Wilmar International Ltd.

“Kami lebih memilih perusahaan dengan dividen yang tinggi dan berkelanjutan, yang akan mendapatkan keuntungan dari aliran modal yang masuk,” ungkap Morgan Stanley dalam kutipan laporan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper