Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penyedia layanan internet dan multimedia PT Link Net Tbk (LINK) mencatatkan pendapatan sebesar Rp958,99 miliar sepanjang kuartal I/2020.
Berdasarkan laporan keuangan interim perseroan yang ada di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, jumlah tersebut naik 7,57 persen dibandingkan pendapatan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp891,47 miiar.
Pendapatan ini terdiri atas pendapatan biaya berlangganan dari layanan broadband internet dan jaringan Rp562,51 miliar, biaya berlangganan dari layanan televisi kabel Rp350,692 miliar, dan pandapatan lain-lain Rp45,78 miliar.
Namun, di saat yang sama pos beban pokok pendapatan perseroan ikut melonjak 34,48 persen menjadi Rp210,79 miliar dari yang semula Rp156,75 miliar. Begitu pula dengan pos beban lainnya turut meningkat.
Beban itu antara lain beban penjualan yang meningkat dari Rp62,60 miliar menjadi Rp91,01 miliar (45,38 persen), beban penyusutan naik dari Rp179,86 miliar menjadi Rp198,00 miliar, (10,09 persen), serta beban umum dan administrasi yang naik Rp134,19 miliar menjadi Rp141,32 miliar (5,32 persen).
Sebagai buntutnya, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik perseroan menyusut 25,20 persen, dari sebesar Rp264,29 miliar pada kuartal I/2019 menjadi Rp197,70 pada kuartal I/2020.
Baca Juga
Kemudian di pos kewajiban, liabilitas perseroan membengkak 18,37 persen. Pada akhir kuartal I/2019, emiten dengan merek First Media ini memiliki liabilitas Rp2,36 triliun, sedangkan pada periode yang sama thaun 2018 liabilitas yang tercatat Rp1,99 triliun.
Adapun total liabilitas tersebut didominasi oleh liabilitas jangka pendek sebesar Rp1,68 triliun dan sisanya Rp680,76 miliar adalah liabilitas jangka panjang.
Sementara di pos aset, LINK membukukan kenaikan aset sepanjang Q1/2020 menjadi Rp6,91 triliun atau naik 3,90 persen secara year on year dibandingkan aset yang tercatat pada kuartal I/2019 yang sebesar Rp6,65 triliun.
Dari pos yang sama, kas setara kas akhir periode perseroan tercatat menyusut 68,15 persen yakni Rp195,30 miliar pada akhir kuartal I/2020, sedangkan pada akhir kuartal I/2019 mencapai Rp613,26 miliar.
Salah satu pengeluaran perseroan pada periode tersebut adalah pembelian saham treasuri dengan total nilai Rp305,17 miliar.
Adapun pada pos penerimaan kas bersih dari aktivitas operasi, LINK mencatatkan kas sebesar Rp368,81 miliar, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp398,29 miliar.