Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak memanas karena indikasi pengurangan produksi dari sejumlah negara produsen utama untuk mengimbangi penurunan permintaan akibat corona.
Harga minyak WTI ditutup melonjak 2,4 persen pada Senin (15/6/2020). Adapun, pada perdagangan Selasa (16/6/2020) pukul 5.59 WIB, harga minyak WTI kontrak Juli 2020 naik 0,65 persen menuju US$37,36 per barel.
Adapun, harga minyak Brent kontrak Agustus 2020 naik 2,56 persen menuju US$39,72 per barel.
Dikutip dari Bloomberg, Arab Saudi pada bulan depan akan mengurangi pasokan minyak mentah ke tujuh perusahaan penyuling di Asia. Sebelumnya OPEC dan sekutu sudah memperpanjang pemangkasan produksi bersejarah hingga Juli 2020.
Irak juga akan mengurangi penjualan ke perusahaan penyulingan di Asia dan Eropa. Hal itu menandakan perjanjian pemangkasan produksi untuk mengurangi suplai global berjalan dengan baik.
Di Amerika Serikat, produksi minyak shale juga menurun 93.000 barel per hari pada Juli 2020. Penurunan pasokan negara produsen utama dibarengi dengan kenaikan konsumsi di China, India, dan Eropa.
Baca Juga
Namun demikian, kasus corona yang turut menghantam perekonomian membatasi permintaan sekaligus laju harga minyak. Pasalnya, lebih dari 20 negara bagian di AS mengalami peningkatan infeksi.
Penyebaran kasus di Beijing juga telah meningkat. Akibatnya, pasar dikhawatirkan dengan adanya gelombang kedua virus corona.
OPEC rencananya akan melakukan pertemuan pada Rabu-Kamis pekan ini untuk melihat dampak perjanjian pemangkasan produksi. Mereka sepakat untuk mengurangi produksi hingga 10 persen.