Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JSMR, WSKT, ADHI Batal Eksekusi Buyback, Kenapa Ya?

Ketiga perusahaan memilih untuk menjaga likuiditas di tengah kinerja yang tertekan akibat pandemi virus corona (Covid-19). Di sisi lain,dalam tiga bulan terakhir ternyata harga saham justru mengalami peningkatan.
Karyawati beraktivitas di depan patung banteng di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di depan patung banteng di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com,JAKARTA— Tiga emiten badan usaha milik negara di sektor infrastruktur dan konstruksi mengurungkan niatnya untuk mengeksekusi rencana pembelian kembali atau buyback saham.

Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (15/6/2020), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melaporkan pelaksanaan buyback dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan pada 12 Maret 2020 hingga 12 Juni 2020.

Sebelumnya, korporasi tol milik negara tersebut mengumumkan bakal melakukan buyback saham dengan anggaran Rp500 miliar dalam rentang waktu tiga bulan. Namun rencana itu tidak dieksekusi.

Corporate Secretary Jasa Marga M. Agus Setiawan menjelaskan bahwa penyebaran wabah Covid-19 dan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah berdampak kepada penurunan volume lalu lintas serta berpengaruh terhadap operasional perseroan. Dengan demikian, Agus menyebut fokus JSMR saat ini untuk tetap menjaga likuiditas di tengah pandemi. 

“Oleh karena itu, hingga batas akhir pelaksanaan, yaitu 12 Juni 2020, perseroan tidak melaksanakan pembelian kembali saham perseroan,” tulisnya melalui keterbukaan informasi di BEI, Senin (15/6/2020).

Langkah serupa juga ditempuh oleh kontraktor pelat merah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Awalnya, perseroan juga berencana melakukan pembelian kembali saham pada 12 Maret 2020 hingga 13 Juni 2020.

Pandemi Covid-19 disebut emiten berkode saham ADHI itu telah berdampak langsung kepada dunia usaha. Selain itu, diberlakukan penerapan pembatasan sosial berskala besar sebagai upaya percepatan penanganan Covid-19.

“Sehingga fokus perseroan saat ini adalah tetap menjaga kondisi cash flow untuk bisa tetap menjalankan strategi pengembangan bisnisnya di tengah pandemi,” jelas Corporate Secretary Adhi Karya Parwanto Noegroho.

Dengan pertimbangan itu, ADHI tidak melaksanakan pembelian kembali saham perseroan sampai dengan batas waktu terakhir 13 Juni 2020. Dana yang disiapkan oleh perseroan awalnya sekitar Rp100 miliar.

Secara terpisah, Senior Vice President Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Shastia Hadiarti melaporkan kinerja saham perseroan mengalami peningkatan sebesar 8 persen dari 12 Maret 2020 hingga 11 Juni 2020. Harga emiten bersandi WSKT itu naik dari Rp645 menjadi Rp695/

Shastia menyebut penyebaran Covid-19 da dan penerapan PSBB berdampak kepada operasional perseroan. Oleh karena itu, WSKT memilih fokus untuk menjaga kemampuan likuiditas dan memenuhi kebutuhan belanja modal yang dapat memberikan kontribusi positif bagi kinerja perseroan secara langsung.

“Berdasarkan hal-hal di atas kami sampaikan bahwa hingga batas akhir periode pelaksanaan pembelian kembali saham yang jatuh pada 12 Juni 2020 perseroan belum melaksanakan pembelian kembali saham,” jelasnya.

Sebagai catatan, WSKT menyiapkan dana untuk eksekusi pembelian kembali saham hingga Rp300 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper