Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Otomotif Lesu, Astra Indonesia (ASII) Masih Royal Bagikan Dividen?

Apakah Astra kembali akan royal membagikan dividennya atau malah memperbesar rasio laba ditahannya untuk tahun buku 2019 sebagai upaya memperbesar kas pada tahun ini?
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen otomotif PT Astra Internasional Tbk. (ASII) bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (16/6/2020) pekan depan.

Berdasarkan sumber keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan rencananya akan melaksanakan rapat dengan menggunakan fasilitas elektronik sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Dalam mata acara rapat tersebut, salah satu agenda yang akan diumumkan untuk dimintai persetujuannya adalah penetapan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2019.

Seperti yang diketahui, emiten yang terdaftar dalam indeks IDX High Dividend 20 tersebut konsisten membagikan rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio (DPR) sebesar 40 persen dari total laba bersih pada tiga tahun terakhir.

Pada 2019, perolehan laba bersih emiten berkode saham ASII itu mencapai Rp21,7 triliun. Sehingga, dengan perhitungan rasio pembayaran tetap 40 persen seperti tahun lalu, maka perkiraan total dividen tunai yang dibagikan mencapai Rp8,68 triliun atau Rp214,4 per saham.

Sebelumnya, perseroan memang telah membagikan dividen interim untuk tahun buku 2019 senilai Rp57. Adapun, berdasarkan kalkulasi jumlah saham yang beredar saat ini, perseroan sudah membagikan dividen interim sebesar Rp2,31 triliun pada Oktober tahun lalu.

Sebagai informasi, pada bulan April, data penjualan wholesales atau dari pabrik ke dealer Astra menurun 26,52 persen menjadi 133.522 unit. Pada bulan tersebut, penjualan wholesales Astra hanya 3.807 unit, turun lebih dari 91 persen terhadap penjualan Maret maupun penjualan April tahun lalu. Hal ini terjadi seiring penurunan total pasar wholesale industri roda empat.

Total penjualan mobil domestik pada bulan April hanya menyentuh angka 7.871 unit, turun sekitar 90 persen. Dengan demikian, sepanjang Januari—April penjualan mobil domestik mencapai 244.696 unit, turun 27,69 persen secara tahunan.

Untuk diketahui, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mencatat kinerja pasar otomotif tertekan dalam sepanjang Mei 2020. Penjualan ritel mobil atau dari dealer ke masyarakat tercatat hanya 17.083 unit. Susut 81,2 persen dibandingkan Mei tahun lalu yang membukukan 93.881 unit. Sedangkan pabrik hanya menjual 3.551 unit dalam periode sama untuk dikirim ke dealer.

Daihatsu, salah satu produk besutan Astra, diketahui sama sekali tidak mengirimkan produknya ke dealer. Sedang Toyota, produk unggulan perseroan hanya mengirimkan 695 unit dari rerata 25.000 unit per bulannya.

Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah Astra kembali akan royal membagikan dividennya atau malah memperbesar rasio laba ditahannya untuk tahun buku 2019 sebagai upaya memperbesar kas pada tahun ini?

Beruntungnya, Astra sudah mengantongi dana segar Rp16,83 triliun dari transaksi penjualan seluruh saham perseroan di PT Bank Permata Tbk. (BNLI) kepada Bangkok Bank Public Company Limited pada pertengahan Mei lalu.

Dengan ditekennya Akta Pengambilalihan dan dilakukan penyerahan saham yang dijual, Astra telah menyelesaikan penjualan seluruh saham dan tidak memiliki hak kepemilikan atas bank swasta tersebut. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper