Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Otomotif Lesu, Begini Prospek Saham  Astra International (ASII) 

Kinerja Astra dinilai akan terbantu penerimaan dana segar hasil pelepasan saham Bank Permata.
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id
Menara Astra. Gedung perkantoran ini menjadi lokasi kantor pusat PT Astra International Tbk./astra.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Meski dibayangi pelemahan di sektor otomotif, saham PT Astra International Tbk. (ASII) dinilai masih menjadi salah satu yang layak dikoleksi.

Menurut laporan bulanan dari Kresna Sekuritas, saat ini kinerja usaha otomotif ASII terlihat masih turun hingga Maret 2020. Hal tersebut membuat laba bersih konsolidasi turun 7,8 persen YoY menjadi hanya Rp4,81 triliun dari Rp5,21 triliun pada Maret 2019.

Kendati demikian, sentimen negatif tersebut dapat dikendalikan dengan adanya potensi ASII menerima dana sebesar Rp16,9 triliun dari divestasi PT Bank Permata Tbk. (BNLI). 

Menurut laporan tersebut, kucuran dana tersebut kemungkinan akan digunakan untuk pembagian dividen khusus yang akan diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 16 Juni 2020 mendatang.

“Dana tersebut juga dapat digunakan untuk pembiayaan ekspansi ASII pasca pandemi,” demikian kutipan laporan tersebut, Senin (1/6/2020).

Untuk itu, Kresna Sekuritas juga mengubah rating ASII dari sebelumnya hold menjadi buy. Adapun target harga yang dipatok berada di kisaran Rp4.235 per saham.

Pada 2019, total penjualan mobil di Indonesia adalah sebanyak 1.028.513 unit. Dari jumlah tersebut, penjualan yang dilakukan ASII mencapai lebih dari setengahnya atau sebanyak 536.402 unit.

Dalam sepekan terakhir, investor asing terus memburu saham ASII. Pasalnya, nilai net buy sepekan perseroan mencapai Rp268,01 miliar atau menempati urutan kedua daftar top net foreign buy

Aksi beli investor asing membawa saham ASII melaju kencang dalam sepekan terakhir. Tercatat, harga perusahaan yang dirintis oleh William Soerjadjaja itu menguat 20,76 persen dalam sepekan.

Adapun, kapitalisasi pasar ASII senilai Rp193,11 triliun dan bercokol di peringkat ketujuh dari 10 emiten berkapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) per akhir Mei 2020.

Data menunjukkan saham ASII melesat setelah melaporkan penyelesaian transaksi atau closing penjualan seluruh saham milik perseroan di PT Bank Permata Tbk. (BNLI) kepada Bangkok Bank Public Company Limited pada 20 Mei 2020. Saat itu, harga saham perseroan masih parkir di level Rp3.950.

ASII tercatat memegang kepemilikan 12,49 miliar lembar saham atau 44,56 persen di BNLI per 30 April 2020. Total harga penjualan seluruh saham milik perseroan di Bank Permata senilai Rp16,83 triliun atau setara dengan Rp1.346,97 per lembar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper