Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Terkena Profit Taking, Ini 5 Saham Paling Dibuang Asing

Setelah perdagangan sesi II dibuka, pergerakan IHSG melemah dan tak mampu kembali bangkit hingga akhirnya parkir di level 5.035,05, turun 0,70 persen dibanding kemarin.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Gaham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (7/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Gaham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (7/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri lajunya di zona merah setelah sempat menguat di awal perdagangan.

Sepanjang sesi I perdagangan hari ini, Selasa (9/6/2020) indeks terpantau bergerak di zona hijau, bahkan sempat menyentuh level 5.139,40.

Namun, tak lama setelah perdagangan sesi II dibuka, pergerakan IHSG melemah dan tak mampu kembali bangkit hingga akhirnya parkir di level 5.035,05, turun 0,70 persen dibanding kemarin.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 201 saham menguat, 257 melemah, dan 127 lainnya stagnan.

Adapun total transaksi yang tercatat sepanjang perdagangan hari ini mencapai Rp11,65 triliun. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih dengan nilai Rp230,41 miliar di pasar regular. Namun, investor asing masih net buy Rp275,01 miliar di seluruh pasar.

Sejumlah saham big caps menjadi yang paling banyak dilego asing, antara lain saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan net sell sebesar Rp204,2 miliar, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) Rp84,4 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Rp79 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Rp30,2 miliar, serta PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) Rp27,2 miliar.

Adapun, dari 5 emiten berkapitalisasi jumbo tersebut hanya harga BMRI yang terapresiasi, sedangkan sisanya tertekan.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino juga mengatakan bahwa aksi profit taking menjadi pemicu pasar mendadak terjatuh di sesi II perdagangan hari ini.

“Kalau saya lihat si penekan utamanya aksi ambil untung investor,” ujarnya.

Senada, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan terjerembapnya IHSG hari ini diakibatkan oleh minimnya data makroekonomi domestik maupun global yang memberikan high market impact yang positif.

Hal tersebut, kata Nafan, membuat para investor kemudian ramai melakukan aksi pengambilan untung atau profit taking, terlihat dari maraknya saham-saham besar yang dijual asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper