Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) memperkirakan pasien rawat inap bakal menopang pertumbuhan kinerja kuartal II/2020.
Manajemen Medikaloka Hermina menyebutkan covid-19 telah membuat bisnis perseroan menjadi tidak mudah. Mereka memperkirakan situasi seperti itu akan terus berlanjut selama kuartal II/2020.
“Penurunan jumlah prosedur elektif dapat diimbangi dengan peningkatan pasien rawat inap yang memerlukan tata laksana covid-19. Saat ini, seluruh rumah sakit dibawah naungan Hermina mampu menerima dan menangani pasien covid-19,” sebutnya dalam siaran resmi pada Rabu (3/6).
Saat ini manajemen tidak memberikan target untuk triwulan kedua, tetapi HEAL memperkirakan pertumbuhan tahun 2020 (FY20) akan tetap positif, baik dari segi pendapatan, EBITDA, dan laba bersih.
Sebagai informasi pada kuartal I/2020, perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp983,9 miliar naik 9,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya,
Selain itu, perseroan juga membukukan EBITDA sebesar Rp246 miliar serta laba bersih mencapai Rp99,3 miliar. Manajemen menyebutkan perseroan dapat beradaptasi dan menghasilkan pertumbuhan pasien, baik pada sektor JKN maupun sektor umum terutama pada segmen rawat inap.
Baca Juga
Manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak itu tetap optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan positif bagi pendapatan, EBITDA dan laba bersih. Pasalnya, HEAL baru saja membuka rumah sakit ke-37 di Karawang yang khusus menangani covid-19.
“Rencana ekspansi tidak mengalami perubahan dengan tiga rumah sakit baru yang saat ini dalam proses pembangunan, termasuk rumah sakit yang berlokasi di Manado dan Kutabumi. Hermina Manado dijadwalkan akan dibuka dalam beberapa bulan ke depan,” sebutnya.
Perkembangan ini, lanjutnya, sesuai dengan rencana perseroan untuk memiliki dan mengoperasikan 40 rumah sakit di akhir 2020. Hermina memperkirakan akan memiliki 4.600 tempat tidur pada akhir tahun ini.
Sebelumnya Presiden Direktur Medikaloka Hermina Hasmoro optimisitis bisa meningkatkan pendapatan sampai dengan 20 persen.
“Target pendapatan tahun ini naik 20 persen,” katanya kepada Bisnis. Pada tahun lalu, emiten berkode saham itu menargetkan bisa membukukan pendapatan sebesar Rp3,6 triliun dengan laba bersih mencapai Rp320 miliar.
Target itu naik 17,64 persen dibandingkan dengan 2018, ketika HEAL membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,06 triliun dan laba bersih sebesar Rp191 miliar
