Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Bekasi Fajar (BEST) Turun 78 Persen Ini Sebabnya

Pendapatan kuartal I/2020 tergerus sedalam 78,38 persen menjadi Rp53,45 miliar. Pada kuartal I/2019, perseroan membukukan Rp247,28 miliar.
lahan industri
lahan industri

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten lahan industri PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 78,38 persen kuartal I/2020.

Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan perseroan pendapatan kuartal I/2020 tergerus sedalam 78,38 persen menjadi Rp53,45 miliar. Pada kuartal I/2019, perseroan membukukan Rp247,28 miliar.

Berkurangnya pendapatan disebabkan oleh penurunan kinerja segmen penjualan tanah 92,41 persen dari posisi Rp211,60 miliar menjadi Rp16,85 miliar. Pada kuartal pertama tahun ini, penjualan kepada pelanggan yang melebihi 10 persen hanya datang dari PT Indocater sebesar Rp16,85 miliar.

Adapun PT Mega Jaya Lestari Properti yang tahun lalu menyumbang Rp137,86 miliar dan PT Oriental Asahi JP Carton Box dengan Rp63 miliar. Pada triwulan pertama tahun ini tidak lagi melakukan pembelian.

Sementara itu pendapatan sewa menyumbang Rp28,81 miliar, segmen hotel Rp3,46 miliar dan pendapatan lain Rp4,32 miliar. KInerja perseroan makin ditekan oleh pos pendapatan/beban lain yang mencatatkan rugi sebesar Rp192,20 miliar yang pada periode tahun lalu masih laba Rp19,36 miliar.

Setelah dikurangi beban pokok Rp22,93 miliar dan beban umum Rp25,02 miliar. Emiten berkode saham BEST itu mencatatkan rugi bersih sebesar Rp226,37 miliar berbalik dari posisi laba periode yang sama tahun lalu Rp95,42 miliar.

Dengan begitu laba bersih sebesar Rp9,89 berbalik menjadi rugi bersih Rp23,47 miliar. Adapun total liabilitas mencapai Rp2,26 triliun dengan jangka pendek Rp179,58 miliar dan jangka panjang Rp2,08 triliun.

Sementara itu total aset BEST mencapai Rp6,50 triliun dengan aset lancar Rp2,59 triliun dan aset tidak lancar Rp3,91 triliun. Pada triwulan pertama perseroan mengeluarkan Rp47,11 miliar untuk operasional dan Rp36,20 miliar untuk belanja modal. Adapun kas dan setara kas akhir periode tercatat Rp711,07 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper