Bisnis.com, JAKARTA – Emiten keramik dan perhotelan PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk. (IKAI) melansir kinerja bisnis perhotelan cukup terjaga di tengah pandemi virus corona (Covid-19) yant berdampak luas terhadap berbagai kegiatan usaha, termasuk perhotelan.
Head of Corporate Secretary Intikeramik Winda Yohana mengakui terdapat tekanan yang cukup besar pada sektor perhotelan akibat dari pandemi yang sedang terjadi. Hal itu juga n menimbulkan keterbatasan operasional bisnis sehingga tidak dapat berjalan secara maksimal.
Emiten bersandi saham IKAI itu kemudian merilis paket isolasi yaitu Hotel Swiss-Belinn Gajah Mada, Medan. Hotel tersebut merupakan satu dari tiga hotel yang dikelola oleh IKAI.
“Kami akan terus mengupayakan inovasi - inovasi bisnis untuk mempertahankan kinerja kami di tengah kondisi yang menantang ini,” ungkap Winda kepada Bisnis, Selasa (5/4/2020).
Secara keseluruhan, paket isolasi mandiri mendapat respons positif. Walhasil, kinerja perhotelan teatp terjaga meskipun mengalami perlambatan. Tahun lalu, rata-rata tingkat okupansi hotel mencapai 70 persen.
Terkait dengan strategi, perseroan yang juga mengoperasikan Swiss-Belhotel Bogor dan Hotel Saka Medan tersebut menyebutkan akan selalu berusaha untuk mengupayakan langkah – langkah untuk memperbaiki kinerja keuangan dengan lebih mengoptimalkan dan melakukan efisiensi terhadap pengeluaran bisnis.
“Harapan kami adalah kebijakan dari pemerintah dalam menggalakkan PSBB dapat selesai dengan efektif, sehingga kami dapat melanjutkan operasi bisnis dengan maksimal,” imbuhnya.
Perseroan juga menyatakan akan memanfaatkan momentum libur sekolah pada bulan Juli ini untuk mengejar pendapatan dari lini bisnis perhotelan.
Untuk diketahui, produsen keramik Essenza mencatat kenaikan pendapatan 649,56 persen menjadi Rp84,52 miliar pada tahun 2019. Jumlah tersebut setara 96,03 persen terhadap total pendapatan.