Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Indofarma Tbk. mencetak kerugian bersih sebesar Rp21,42 miliar pada kuartal I/2020., turun hampir 2 persen dibandingkan dengan posisi kuartal I/2019.
Berdasarkan laporan keuangan Indofarma yang dikutip Bisnis, Senin (4/5/2020), peurunan kerugian bersih juga menyebabkan rugi per saham berkurang dari Rp7,03 menjadi Rp6,91.
Total pendapat Indofarma tercatat naik 8,73 persen menjadi Rp148,16 miliar. Segmen penjualan lokal mendominasi pendapatan emiten bersandi saham INAF tersebut, yaitu sebanyak Rp142,86 miliar. Adapun sisanya berasal dari penjualan ekspor sebesar Rp5,30 miliar.
Bila diperinci penjualan obat lokal menghasilkan Rp118,94 miliar, ethical Rp1,18 miliar, sedangkan alat kesehatan Rp22,73 miliar. Adapun ekspor ethical sebesar Rp215,74 juta dan over the counter Rp5,09 miliar.
Di sisi lain, beban pokok Indofarma melonjak 37,3 persen menjadi Rp119,51 miliar. Walaupun beban penjualan turun 18,55 persen menjadi Rp27,80 miliar, kinerja profitabilitas INAF tergerus pospos kerugian lain sebesar Rp3,69 miliar. Tahun lalu, pos beban ini nihil.Walhasil, Indofarma masih menderita kerugian hingga kuartal I/2020.
Secara umum, total aset Indofarma mencapai mencapai Rp1,4 triliun. Jumlah ini terdiri dari aset lancar Rp842,40 miliar dan aset tidak lancar Rp559,40 miliar.
Dari sisi arus kas, Indofarma mencatatkan pengeluaran untuk kas operasi Rp86,66 miliar dan belum melakukan belanja modal. Dengan begitu kas dan setara kas perseroan tercatat Rp60,03 miliar.