Bisnis.com,JAKARTA — PT Kalbe Farma Tbk. mencetak pertumbuhan laba bersih 12,5 persen secara tahunan pada kuartal I/2020 sejalan dengan peningkatan efisiensi di sisi biaya operasional perseroan.
Manajemen Kalbe Farma melaporkan penjualan bersih mencapai Rp5,79 triliun pada kuartal I/2020, naik 8 persen secara tahunan.
Pertumbuhan pendapatan ditunjang oleh divisi obat resep yang tumbuh 5,3 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp1,39 triliun. Segmen ini berkontribusi 24,1 persen terhadap total penjualan bersih perseroan sepanjang Januari 2020—Maret 2020.
Selanjutnya, divisi produk kesehatan membukukan pertumbuhan penjualan 6,9 persen secara yoy menjadi Rp996 miliar. Unit usaha itu berkontribusi sebesar 17,2 persen terhadap total penjualan bersih perseroan.
Di sisi lain, penjualan bersih divisi nutrisi tercatat sebesar Rp1,602 triliun pada kuartal I/2020 atau tumbuh 5,4 persen secara yoy. Kontribusi divisi itu sebesar 27,6 persen terhadap total penjualan bersih KLBF kuartal I/2020.
Baca Juga : Kalbe Farma Siap Layani 4.000 Tes PCR Gratis |
---|
“Divisi distribusi dan logistik meraih peningkatan penjualan bersih sebesar 13,5 persen dari Rp1,58 triliun menjadi Rp 1,8 serta menyumbang 31,1 persen terhadap total penjualan bersih perseroan,” tulis Manajemen Kalbe Farma melalui siaran pers, Kamis (30/4/2020).
Kalbe Farma melaporkan laba sebelum pajak penghasilan tumbuh 11,7 persen secara tahunan pada kuartal I/2020. Rasio laba sebelum pajak penghasilan mencapai 15,3 persen atau naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 14,8 persen.
“Perseroan akan terus menggabungkan strategi pengelolaan portofolio produk, mengelola efektivitas kegiatan penjualan dan pemasaran, serta memonitor biaya-biaya operasional lainnya untuk mempertahankan tingkat laba sebelum pajak penghasilan,” jelas Manajemen.
Dengan demikian, Kalbe Farma membukukan laba bersih pemilik entitas induk Rp669,3 miliar pada kuartal I/2020. Pencapaian itu tumbuh 12,5 persen dibandingkan dengan Rp595,1 miliar pada kuartal I/2019.
Di tengah penyebaran pandemi Covid-19, KLBF menyatakan akan terus berusaha untuk meningkatkan layanan, memproduksi, serta menyediakan produk yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan harapan, kondisi pandemik Covid-19 di Indonesia akan membaik pada semester II/2020.
Perseroan tetap mewaspadai pergerakan dolar Amerika Serikat terhadap rupiah serta mempertahankan kondisi kompetisi di pasar. Kendati demikian, target pertumbuhan penjualan bersih dipertahankan di kisaran 6 persen—8 persen dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih di kisaran yang sama.
“KLBF juga mempersiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp1,0 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Rasio pembagian dividen dipertahankan pada rasio 45 persen hingga 55 persen dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal,” imbuh Manajemen.