Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja saham emiten farmasi diperkirakan bakal terus bertambah seiring dengan kebutuhan produk farmasi di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan kebutuhan alat farmasi seperti obat-obatan, vitamin, dan alat kesehatan menjadi katalis positif bagi laju saham emiten farmasi. Di sisi lain, emiten farmasi juga menghadapi tantangan bahan baku yang mayoritas didatangkan dari China. Permintaan obat generik yang tinggi juda diestimasi.
Dia menyebut, di antara jajaran emiten farmasi, Samuel Sekuritas Suria merekomendasikan saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF). Pendapatan saham KLBF diperkirakan bisa tumbuh 6,7 persen. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba bersih KLBF ditaksir tumbuh 5 persen.
“Kontribusi pertumbuhan obat generik yang lebih tinggi diperkirakan akan tetap menekan GPM (gross profit margin) KLBF. Walaupun demikian, saat ini KLBF diperdagangkan pada -1,5STD PER rata-rata historis KLBF,” tulis Suria dalam laporan riset yang dikutip Bisnis, Selasa (14/4/2020)..
Samuel Sekuritas menaikkan rekomendasi BUY dengan target harga Rp 1.600 atau 26,6 kali PER untuk tahun 2020.
KLBF juga dilaporkan mengalokasikan dana Rp300 miliar untuk divisi research and development pada tahun 2020 atau 30 persen dari total capital expenditure atau belanja modal pada 2020. Sebanyak Rp200 miliar atau 66 persen dari alokasi itu disebutkan akan digunakan untuk menciptakan produk-produk andalan KLBF.
Baca Juga
Secara keseluruhan, KLBF mengalokasikan belanja modal sebesar Rp1 triliun pada 2020 yang akan digunakan untuk relokasi pabrik baru, yaitu Bintang Toedjoe dan Saka Farma ke Cikarang. Selain itu, KLBF juga akan membangun gudang Enseval Putera Mega Trading dan Global Chemindo Megatrading.