Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Luncurkan Pedoman Pelonggaran Lockdown, Wall Street Menghijau

Bursa Wall Street Amerika Serikat berhasil bangkit ke zona hijau pada akhir perdagangan Kamis (16/4/2020), di tengah langkah pemerintahan Presiden Donald Trump untuk kembali mendorong perekonomiannya.
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Wall Street Amerika Serikat berhasil bangkit ke zona hijau pada akhir perdagangan Kamis (16/4/2020), di tengah langkah pemerintahan Presiden Donald Trump untuk kembali mendorong perekonomiannya.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup menguat 0,58 persen ke level 2.799,55, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,14 persen ke posisi 23.537,68, dan indeks Nasdaq Composite berakhir menanjak 1,66 persen ke level 8.532,36.

Tim pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai merencanakan pembukaan kembali aktivitas perekonomian negaranya secara bertahap di tengah serangkaian data ekonomi yang mengecewakan.

Pedoman Federal yang dikeluarkan pemerintahan Trump pada Kamis (16/4/2020) merekomendasikan bahwa negara-negara bagian AS membuktikan “lintasan penurunan” dalam hal kasus virus corona dan penyakit serupa flu sebelum melonggarkan perintah tinggal di rumah (stay at home).

Negara-negara bagian AS kemudian dapat melanjutkan ke proses pembukaan kembali dalam tiga fase, sesuai dengan pedoman tersebut.

“Saya tidak begitu yakin ini adalah berita yang paling bullish di dunia saat ini,” ujar Matt Maley, kepala strategi pasar di Miller Tabak + Co.

"Pasar memang mengalami rally. Saya menduga langkah awal ini sebagai reaksi terhadap kenyataan bahwa Presiden Trump tidak akan melawan para gubernur soal siapa yang akan mencabut pembatasan. Ini artinya rencana tersebut akan menjadi lebih terorganisir,” tambahnya.

Padahal, ketiga indeks saham utama AS tersebut sempat terperangkap kembali dalam serangkaian data ekonomi dan laporan keuangan korporasi yang mengecewakan.

Menurut data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) yang dirilis Kamis (16/4), klaim pengangguran awal mencapai 5,25 juta orang untuk pekan yang berakhir 11 April dari 6,62 juta orang pada pekan sebelumnya.

Perlambatan laju ini terjadi pada pekan ke-4 pemberlakuan lockdown di Negeri Paman Sam. Tak hanya berupaya membendung penyebaran penyakit virus corona (Covid-19), langkah tersebut pada saat yang sama telah menghapus penciptaan lapangan kerja selama lebih dari 10 tahun.

Tercatat ada sebanyak 22 juta pengajuan klaim pengangguran selama empat pekan terakhir dibandingkan dengan penambahan sekitar 21,5 juta pekerjaan yang dimulai pada Juni 2009.

Selain itu, konstruksi rumah baru di AS dilaporkan menurun pada bulan Maret dari bulan sebelumnya, penurunan terbesar sejak tahun 1984 ketika pandemi corona mulai berdampak lebih besar pada pasar perumahan.

“Ini seperti mencoba menerbangkan layang-layang dalam badai saat Anda berdiri di tengah gempa bumi,” ungkap Matt Lloyd, kepala strategi investasi di Advisors Asset Management.

Pergerakan Bursa Wall Street 16 April

Indeks

Level

Perubahan (persen)

Dow Jones

23.537,68

+0,14

S&P 500

2.799,55

+0,58

Nasdaq

8.532,36

+1,66

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper