Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Kamis (16/4) Ditutup Anjlok 3,14 Persen, Kapitalisasi Pasar Tergerus Rp168 Triliun

HSG ditutup melemah ambles 3,14 persen atau 145,3 poin ke level 4.480,61. Pada hari ini, hanya 100 saham yang mampu mencatat penguatan. Sisanya, sebanyak 308 saham melemah dan 125 stagnan.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan terkoreksi sepanjang perdagangan Kamis (15/4/2020) sejalan dengan aksi jual yang dilakukan investor. Kapitalisasi pasar pun berkurang 168,93 triliun.

IHSG ditutup melemah ambles 3,14 persen atau 145,3 poin ke level 4.480,61. Pada hari ini, hanya 100 saham yang mampu mencatat penguatan. Sisanya, sebanyak 308 saham melemah dan 125 stagnan.

Kapitalisasi pasar mencapai Rp5.204,66 triliun. Dengan demikian, kapitalisasi pasar berkurang 168,93 triliun dari posisi Rabu (15/4/2020)di level Rp5.373,59 triliun.

Hari ini, Investor asing mencatatkan net sell Rp1,19 triliun, sehingga total net sell sepanjang 2020 membesar hingga Rp14,34 triliun.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai koreksi yang dialami IHSG sejalan dengan pelemahan harga komoditas pada perdagangan sebelumnya, khususnya minyak mentah. Selain itu, indeks juga mendapat tekanan dari aksi profit taking setelah rilis data suku bunga acuan dan neraca perdagangan pada hari sebelumnya.

“Bursa regional dan dunia memerah [juga menekan IHSG]. Net foreign sell yang cukup besar di kedua emiten dengan market caps terbesar, BBCA dan BBRI, juga menjadi sentimen yang memberatkan laju IHSG,” jelasnya kepada Bisnis.com, Kamis (16/4/2020).

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai sentimen negatif dari dalam negeri yakni posisi neraca perdagangan Indonesia yang berada di bawah ekspektasi konsensus. Selain itu, penjualan mobil yang mengalami penurunan 15 persen pada Maret 2020 juga menjadi penekan laju IHSG.

“Dari global masih berkaitan dengan pandemi COVID-19, bahkan IMF memproyeksikan terjadinya resesi perekonomian global di tahun ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper