Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPEC+ Sepakat Pangkas Produksi, Kok Harga Minyak Turun?

Harga minyak mentah tergelincir dari penguatannya setelah kesepakatan bersejarah antara produsen-produsen top dunia untuk memangkas produksi global gagal membangkitkan kembali sentimen yang telah terpukul oleh virus corona (Covid-19).
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah tergelincir dari penguatannya setelah kesepakatan bersejarah antara produsen-produsen top dunia untuk memangkas produksi global gagal membangkitkan kembali sentimen yang telah terpukul oleh virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) kontrak Mei 2020 melorot 1,9 persen ke level US$22,32 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan pagi ini, Senin (13/4/2020), pukul 6.21 pagi waktu Singapura.

Kontrak WTI telah turun hampir 20 persen pekan lalu sekaligus ambrol dari kisaran level US$61 per barel pada akhir tahun lalu.

Adapun harga minyak Brent untuk kontrak Juni 2020 turun 0,3 persen ke level US$31,39 per barel di ICE Futures Europe Exchange setelah berakhir anjlok 4,1 persen pada perdagangan Kamis (8/4/2020).

Dilansir Bloomberg, setelah mengalami jeda selama tiga hari, kontrak berjangka minyak WTI di New York melonjak 9 persen. Akan tetapi, WTI dengan cepat berbalik turun.

Aliansi Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC+) akhirnya menyetujui rencana untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari mulai Mei, sedikit di bawah 10 juta barel seperti yang sebelumnya diusulkan. Kesepakatan ini pun mengakhiri perang harga antara Arab Saudi dan Rusia.

Kartel minyak tersebut mencapai kesepakatan usai melakukan negosiasi yang intensif selama berhari-hari setelah Meksiko menolak untuk menyetujui kesepakatan awal yang dicapai Kamis.

Amerika Serikat, Brasil, dan Kanada akan berkontribusi pemangkasan tambahan sebesar 3,7 juta barel di atas kertas seiring dengan penurunan produksinya, sedangkan negara-negara lainnya dalam kelompok G-20 akan memangkas 1,3 juta tambahan.

Namun, angka-angka dari G-20 tidak mewakili pemangkasan sukarela yang sebenarnya, tetapi lebih mencerminkan dampak yang telah terjadi dari harga yang rendah terhadap output. Angka-angka tersebut juga akan membutuhkan waktu berbulan-bulan, atau mungkin lebih dari satu tahun, untuk terjadi.

Kesepakatan OPEC+ itu mungkin tidak cukup untuk menstabilkan pasar di mana kerugian permintaan mungkin mencapai sebanyak 35 juta barel per hari dan ruang penyimpanan kehabisan tempat.

Para pedagang mengkalkulasi bahwa pemangkasan pasokan nyaris tidak akan mengurangi kelebihan minyak yang terus tumbuh di tengah penyebaran virus corona yang melumpuhkan ekonomi global.

"Kesepakatan itu sedikit kurang dari yang diharapkan pasar mengingat bahwa Meksiko telah lepas dengan mudah," ujar Andy Lipow, Presiden Lipow Oil Associates LLC di Houston.

“Ke depannya, terbentang kerja keras mengingat pasar sangat skeptis bahwa OPEC+ sebenarnya akan mampu menghasilkan pemangkasan produksi sebesar hampir 10 juta barel per hari,” tambahnya.

Negosiasi OPEC+ hampir berantakan akhir pekan lalu, di tengah pertentangan dari Meksiko, tetapi mampu kembali berlangsung setelah dilakukan upaya diplomasi.

Meksiko akan mengurangi produksi sebesar 100.000 barel per hari, setelah menolak bagian 400.000 barel per hari dari kesepakatan semula. Presiden Donald Trump membantu menengahi kompromi yang memungkinkan negara Amerika Latin itu untuk menghitung beberapa penurunan pasokan yang didorong oleh pasar AS sebagai bagiannya.

Harga minyak sendiri telah terjun bebas sejak pertengahan Februari karena beberapa negara berekonomi terbesar di dunia memberlakukan lockdown untuk mencoba dan menghentikan penyebaran virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper