Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melakukan transaksi penjualan tiga seri surat utang negara dalam denominasi dolar Amerika Serikat pada, Senin (6/4/2020). Bagaimana perbandingan yield atau imbal hasilnya seri-seri surat utang negara berdenominasi dolar Amerika Serikat dalam 3 tahun terakhir?
Pemerintah Indonesia baru saja menerbitkan obligasi global atau global bond senilai US$4,3 miliar. Dalam emisi itu, Indonesia mengeluarkan tiga seri surat berharga global berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS).
Seri pertama yang dikeluarkan yakni RI1030 dengan tenor 10,5 tahun atau jatuh tempo pada 15 Oktober 2030. Dari surat utang itu, Indonesia mengantongi US$1,65 miliar dengan yield atau imbal hasil di level global 3,9 persen.
Selanjutnya, Indonesia juga menerbitkan seri RI1050 yang memiliki tenor 30,5 tahun atau jatuh tempo pada 2050. Nominal yang diterbitkan senilai US$1,65 miliar dengan yield 4,25 persen.
Seri ketiga yang dikeluarkan memiliki tenor terpanjang selama 50 tahun. RI0470 akan jatuh tempo pada 15 April 2070 dengan total jumlah pokok US$1 miliar dan yield 4,5 persen.
Sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil transaksi penjualan SUN dalam valuta asing sebagai berikut:
Data Tiga Seri Global Bond
Seri | RI1030 | RI1050 | RI0470 |
Tenor | 10,5 tahun | 30,5 tahun | 50 tahun |
Tanggal jatuh tempo | 15 Oktober 2030 | 15 Oktober 2050 | 15 April 2070 |
Pricing date | 6 April 2020 | ||
Tanggal setelmen/penerbitan | 15 April 2020 | ||
Nominal yang diterbitkan | USD1,65 miliar | USD1,65 miliar | USD1 miliar |
Tingkat kupon | 3,850% | 4,200% | 4,450% |
Yield | 3,900% | 4,250% | 4,500% |
Price | 99,573% | 99,150% | 99,009% |
Statistik Distribusi investor akan dipublikasikan pada tanggal setelmen |
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dari sisi yield Indonesia mampu mendapatkan posisi yang lebih baik dibandingkan dengan transaksi pada 2015 dan 2018. Padahal, terjadi capital outflow yang sangat besar dan kurs rupiah mengalami pelemahan akibat The Fed menaikkan suku bunga sebanyak lima kali.
“Kondisi hari ini yang sangat volatil, capital outflow, Indonesia mampu mendapatkan pricing atau yield yang lebih rendah. Ini adalah sesuatu positif yang menggambarkan reputasi Indonesia cukup stabil dan bahkan penerbitan tenor 50 tahun ini juga lebih rendah dibandingkan tenor 10 tahun yang diterbitkan pada 2018,” paparnya dalam Media Briefing Virtual, Selasa (7/4/2020).
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis melalui laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Selasa (7/4/2020), Pemerintah Indonesia beberapa kali melakukan penerbitan surat utang negara (SUN) dalam denominasi dolar AS. Pada awal 2020, Indonesia meluncurkan dua seri yakni RI0230 bertenor 10 tahun dengan yield 2,880 persen dan RI0250 bertenor 30 tahun dengan yield 3,550 persen.
Selanjutnya, DJPPR mencatat pemerintah Indonesia dua kali melakukan penerbitan SUN berdenomonasi dolar AS pada 2019. Pertama, RI0929 bertenor 10 tahun dengan yield 3,450 persen pada 18 Juni 2019.
Kedua, seri RI1049 bertenor 30 tahun dengan yield 3,750 persen pada 30 Oktober 2019.
Pada 2018, Pemerintah Indonesia hanya satu kali melakukan penerbitan SUN berdenominasi dolar AS. Seri yang dilepas saat itu RI0428 bertenor 10 tahun dengan yield 4,130 persen.
Adapun, terdapat dua seri SUN berdenominasi dolar AS yang diterbitkan pada 2017. Dua seri tersebu yakni RI0727 bertenor 10 tahun dengan yield 3,900 persen dan RI0747 bertenor 30 tahun dengan yield 4,800 persen.
Perbandingan Yield Surat Utang Negara (SUN) dalam denominasi dolar Amerika Serikat (AS) atau US$ Bonds 2017—2019
Emisi | 7 April 2020 | ||
Seri | RI0470 | RI1050 | RI1030 |
Tenor | 50 tahun | 30,5 tahun | 10,5 tahun |
Yield | 4,500% | 4,250% | 3,900% |
Emisi | 14 Januari 2020 | ||
Seri | RI0250 | RI0230 | |
Tenor | 30 tahun | 10 tahun | |
Yield | 3,550% | 2,880% | |
Emisi | 30 Oktober 2019 | ||
Seri | RI1049 | ||
Tenor | 30 tahun | ||
Yield | 3,750% | ||
Emisi | 18 Juni 2019 | ||
Seri | RI0929 | ||
Tenor | 10 tahun | ||
Yield | 3,450% | ||
Emisi | 24 April 2018 | ||
Seri | RI0428 | ||
Tenor | 10 tahun | ||
Yield | 4,130% | ||
Emisi | 18 Juli 2017, | ||
Seri | RI0747 | RI0727 | |
Tenor | 30 tahun | 10 tahun | |
Yield | 4,800% | 3,900% |
Sumber: Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan