Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT. Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) yang mengoperasikan gerai supermarket Hypermart, Foodmart, Primo, Hyfresh dan SmartClub menyatakan manajemen tetap berfokus melakukan inovasi di tengah pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) oleh pemerintah Indonesia baru-baru ini.
Tepat pada Senin (6/4/2020), perseroan meluncurkan Park & Pick up, yang merupakan aplikasi di mana pelanggan dapat membeli kebutuhan sehari-hari dan barang-barangnya bisa diantarkan langsung ke mobil pelanggan dimana gerai beroperasi tanpa berinteraksi secara fisik dengan toko atau karyawannya.
Platform ini diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang melakukan pembelian dengan kapasitas yang besar dan dipermudah dengan sistem pembayaran digital.
Layanan unik ini tersedia melengkapi layanan favorit, Hypermart Online dan Chat & Shop. Park & Pickup saat ini tersedia di toko Hypermart, Foodmart, Primo, Hyfresh dan SmartClub secara nasional untuk platform Chat & Shop serta di 20 toko di Jabodetabek untuk platform Hypermart Online selama jam operasional toko.
Director & Corporate Secretary Matahari Putra Prima, Danny Kojongian menyatakan sejak Januari lalu, perseroan sudah fokus memutar otak agar bisnis tetap berlangsung normal meski pandemi COVID-19 atau virus corona menyergap Indonesia.
“Ritel seperti kami selalu hubungannya dengan pangan, grocery dan kebutuhan rumah tangga, ini kan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam situasi seperti ini, kami membawa amanat kami sebagai peritel untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan yang sudah di rumah,” ujar Danny kepada Bisnis.com, Senin (6/4/2020).
Baca Juga
Jaminan yang diberikan perseroan adalah gerai yang beroperasi memenuhi persyaratan kebersihan protokoler, disamping dengan ketersedian layanan pesan antar dengan radius 5 kilometer yang sudah diluncurkan sebelumnya.
Di sisi lain, perseroan menyatakan belum memiliki kendala stok barang dari para pemasok terutama untuk barang-barang kebutuhan pokok dan sanitasi. Namun, Danny tidak menampik persediaan hand sanitizer dan masker sudah kosong di beberapa gerai ritelnya.
"Justru kita ritel dan supplier saling bergandeng tangan. Supplier sampai saat ini belum ada kendala dalam mendistribusikan ketersediaan bahan pangan dan groceries," tuturnya.
Danny mengatakan belum bisa memberikan gambaran peningkatan penjualan pada kuartal I/2020 dibandingkan kuartal I/2019, berikut juga proyeksi pertumbuhan pada kuartal II/2020 menjelang Lebaran seperti tahun ini.
Namun, perseroan tetap optimis bisa bertumbuh pada tahun ini mengingat ada langkah-langkah perbaikan yang dilakukan oleh manajemen. Terutama dengan peluncuran berbagai platform online untuk memudahkan proses belanja.
“Kami memandang untuk momen lebaran tentu banyak pemudik yang tidak pulang kampung dibanding tahun sebelumnya. Jadi, perayaan Ramadhan pada tahun ini pelanggan akan berada di lokasi masing-masing. Justru itu kita luncurkan (berbagai inovasi) agar mereka bisa membeli produk-produk itu dengan gampang,” imbuh Danny.
Sejak dari tahun lalu, perseroan juga sudah mengambil langkah efisiensi berupa perampingan luas gerai toko terutama Hypermart. Namun karena pandemi COVID-19, perampingan tersebut tersendat karena toko sedang fokus mendistribusi barang yang dibutuhkan pelanggan.
“Capex sudah sangat efisien minimum Rp150 miliar untuk relaunching store, itu juga sebagai langkah efisiensi. Kita fokus sustainability dan contuinity, agar bisnis bisa berlanjut di tengah kondisi pandemi seperti ini,” pungkasnya.