Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Kerupuk Finna Raup Pendapatan Rp1,28 Triliun

Dikutip dari publikasi laporan keuangan tahunannya di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/4/2020), angka tersebut meningkat 22,59 persen dari periode tahun lalu sebesar Rp1,04 triliun.
Presiden Komisaris PT Sekar Bumi Tbk Finna Huang (dari kiri) berbincang dengan Presiden Direktur Harry Lukmito, Direktur Howard Ken Lukmito, dan Komisaris Independen Ratieh D. Item, menjelang paparan publik perseroan, di Surabaya, Senin (28/5/2018)./JIBI-Wahyu Darmawan
Presiden Komisaris PT Sekar Bumi Tbk Finna Huang (dari kiri) berbincang dengan Presiden Direktur Harry Lukmito, Direktur Howard Ken Lukmito, dan Komisaris Independen Ratieh D. Item, menjelang paparan publik perseroan, di Surabaya, Senin (28/5/2018)./JIBI-Wahyu Darmawan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten barang konsumsi PT Sekar Laut Tbk. (SKLT) membukukan torehan pendapatan Rp1,28 triliun sepanjang tahun 2019.

Dikutip dari publikasi laporan keuangan tahunannya di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/4/2020), angka tersebut meningkat 22,59 persen dari periode tahun lalu sebesar Rp1,04 triliun.

Laba bersih emiten berkode saham SKLT tersebut juga mencapai Rp44,99 miliar, naik 40,11 persen dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp32,11 miliar.

Produsen kerupuk Finna tersebut juga mencatatkan omzet hasil produksi dan barang dagangan lokal masih mendominasi pendapatan perseroan dibandingkan dengan pendapatan ekspornya.

Meskipun beban pokok penjualan, beban penjualan serta beban umum dan administrasi juga ikut membumbung tinggi, namun perseroan berupaya menambah pundi-pundi uang dari pendapatan bunga, pendapatan sewa, laba investasi pada entitas asosiasi dan laba penjualan aset tetap.

Sehingga, perseroan dapat membagikan laba per saham atau earning per share sebesar Rp65,42 pada tahun ini dibandingkan periode tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp46,69.

Adapun total liabilitas dan ekuitas perseroan sama-sama meningkat masing-masing 0,59 persen menjadi Rp410,46 miliar dan 12,13 persen menjadi Rp380,38 miliar.

Di sisi lain, total aset perseroan meningkat 5,83 persen dari posisi Rp747,29 miliar menjadi Rp790,84 miiar pada tahun 2019.

Meskipun perseroan memperoleh laba dari kenaikan neto kas dan setara kas sebesar Rp5,15 miliar, namun dengan posisi kas dan setara kas yang minus pada awal tahun sebesar Rp126,58 miliar, posisi kas akhir tahun lalu perseroan juga dalam posisi minus Rp121,30 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper