Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Siuman, IHSG Ikut Melonjak 2 Persen Lebih

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses bangkit dari pelemahannya dan berakhir di zona hijau dengan lonjakan lebih dari 2 persen pada perdagangan hari ini, Jumat (20/3/2020).
Pengunjung menggunakan smarphone memotret papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Seni (16/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone memotret papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Seni (16/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses bangkit dari pelemahannya dan berakhir di zona hijau dengan lonjakan lebih dari 2 persen pada perdagangan hari ini, Jumat (20/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup di level 4.194,94 dengan kenaikan tajam 2,18 persen atau 89,52 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (19/3/2020), IHSG ditutup anjlok 5,20 persen atau 225,25 poin di level 4.105,42, koreksi hari keempat berturut-turut sejak perdagangan 16 Maret.

Padahal, indeks sempat meluncur meninggalkan level 4.000 pada perdagangan Jumat pagi dan menyentuh level terendahnya sejak Juni 2012.

Namun pada akhir sesi I, IHSG mulai menghapus sebagian pelemahannya dan kembali menembus level 4.000 hingga berbalik ke teritori positif.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 3.918,34 – 4.238,26. Kenaikan yang dibukukan pada akhir perdagangan hari ini adalah yang terbesar sejak melonjak 2,4 persen pada 4 Maret.

Sebanyak 7 dari 9 sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin barang konsumen (+7,79 persen) dan infrastruktur (+5,75 persen). Adapun sektor aneka industri dan finansial masing-masing melemah 1,61 persen dan 1,40 persen.

Sementara itu, dari 686 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 191 saham menguat, 224 saham melemah, dan 271 saham stagnan.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing naik 9,92 persen dan 16,45 persen menjadi pendongkrak utama atas lonjakan yang dialami IHSG.

Sejalan dengan IHSG, indeks saham lainnya di Asia rebound dan naik tajam pada perdagangan hari ini, di tengah langkah otoritas global untuk membendung pandemi virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menanjak 1,61 persen dan 1,79 persen, sedangkan Hang Seng Hong Kong melonjak 5,05 persen.

Adapun indeks Taiex Taiwan melejit 6,37 persen dan indeks Kospi Korea Selatan berakhir naik tajam 7,44 persen setelah babak belur pada perdagangan Kamis (19/3).

Lonjakan juga dialami indeks saham di Asia Tenggara, seperti FTSE Straits Times (+4,52 persen) dan SE Thailand (+6,95 persen). Sementara itu, indeks saham Filipina melonjak 3,4 persen setelah tumbang sebanyak 24 persen pada Kamis.

Dipimpin oleh saham teknologi dan minyak, indeks saham di penjuru kawasan Asia melonjak dari hari sebelumnya. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia Pacific melonjak 3,4 persen pada perdagangan hari ini, siap mematahkan rentetan koreksinya yang telah dicatatkan selama tujuh hari beruntun sebelumnya.

Kondisi tersebut mencerminkan sentimen di Amerika Serikat, ketika indeks S&P 500 mampu rebound dan ditutup naik 0,47 persen pada perdagangan Kamis (19/3/2020), didorong serangkaian langkah ekonomi dan finansial dari para pembuat kebijakan global guna meredakan gejolak pasar.

Pemerintah di seluruh dunia telah berjanji atau tengah mempertimbangkan dukungan fiskal, menghadapi jatuhnya sentimen bisnis dan penurunan di pasar keuangan yang terdampak wabah virus corona (Covid-19).

Pada Jumat (20/3), bank sentral Selandia Baru mengumumkan akan menawarkan pinjaman berjangka kepada bank-bank, perangkat yang terakhir kali digunakan selama krisis keuangan.

Sementara itu, Australia sedang mengupayakan paket stimulus kedua yang "jauh lebih besar" dibandingkan dengan injeksi fiskal senilai A$17.6 miliar (US$10,1 miliar) pekan lalu.

Kendati demikian, Senior Market Analyst di Oanda Asia Pacific Pte. Jeffrey Halley berpendapat sentimen pasar tetap rapuh meskipun pasar menguat.

“Meski hari ini adalah akhir yang disambut baik untuk pekan yang penuh gejolak, sentimen tetap rapuh,” ujar Halley, seperti dilansir dari Bloomberg.

“Kita telah melihat banyak contoh dalam beberapa kali rally yang berubah menjadi kemerosotan dalam waktu yang dua kali lipat lebih cepat,” tambahnya.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah ditutup melemah 47 poin atau 0,30 persen di level Rp15.960 per dolar AS, depresiasi hari kedelapan beruntun sejak perdagangan 11 Maret.

Meski demikian, rupiah mampu menghapus sebagian besar pelemahannya dan bertahan di bawah level Rp16.000 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di level 15.950 – 16.225 per dolar AS.

Analis Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan bahwa pelemahan rupiah yang menguji level psikologis terbaru Rp16.000 per dolar AS sangat wajar terjadi dalam kondisi pasar saat ini.

Semua pasar global, mulai dari aset berisiko hingga emas yang dinilai sebagai safe haven, tengah dibayangi aksi jual besar-besaran karena pasar melikuidasi aset investasi untuk mencari dolar AS lebih banyak.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

TLKM  

+9,92

HMSP

+16,45

UNVR

+10,18

GGRM

+19,98

Saham-saham penekan IHSG:

Kode

Penurunan (persen)

BMRI

-6,89

BBRI

-4,10

BBNI

-6,91

ASII

-2,07

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper