Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO Tetapkan Virus Corona Pandemi Global, Kurs Rupiah Melemah

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut pada perdagangan pagi ini, Kamis (12/3/2020), di tengah meningkatnya kekhawatiran seputar wabah penyakit virus corona (Covid-19).
Pegawai Bank BNI Syariah menunjukan uang rupiah di kantor cabang di Jakarta, Senin (2/3/2020). Bisnis/Abdurachman
Pegawai Bank BNI Syariah menunjukan uang rupiah di kantor cabang di Jakarta, Senin (2/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut pada perdagangan pagi ini, Kamis (12/3/2020), di tengah meluasnya kekhawatiran seputar wabah penyakit virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah bergerak menyentuh level Rp14.404 per dolar AS dengan pelemahan 30 poin atau 0,21 persen pada pukul 08.32 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (11/3/2020), nilai tukar rupiah berakhir di level Rp14.374 per dolar AS dengan pelemahan 22 poin atau 0,15 persen.

Nilai tukar rupiah di pasar spot mulai melanjutkan pelemahannya pada Kamis dengan dibuka terdepresiasi 10 poin atau 0,07 persen di level Rp14.384 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di level 14.384 – 14.404.

Sejalan dengan pergerakan nilai tukar rupiah Kamis pagi ini, mata uang lainnya di Asia mayoritas tampak melemah, dipimpin won Korea Selatan dan peso Filipina yang masing-masing terdepresiasi 0,6 persen dan 0,57 persen terhadap dolar AS.

Sebaliknya, nilai tukar yen, aset safe haven yang kerap diburu investor kala dilanda kekhawatiran, menguat tajam 1,07 persen ke level 103,43 yen per dolar AS pada pukul 08.40 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau melemah 0,35 persen atau 0,340 poin ke level 96,167, setelah naik 0,10 persen dan berakhir di posisi 96,507 pada perdagangan Rabu (11/3).

Hingga Kamis (12/3) pagi WIB, jumlah korban jiwa virus corona terus menanjak mencapai total lebih dari 4.600 jiwa, dengan total lebih dari 126.000 kasus di seluruh dunia, seperti dikutip dari worldometers.

Italia berada di tempat kedua negara dengan total korban jiwa terbanyak setelah China. Posisi Italia diikuti Iran dengan sebanyak 354 jiwa, Korea Selatan sebanyak 60 orang, dan Prancis serta Spanyol yang masing-masing mencatat total 48 dan 44 korban jiwa hingga Kamis pagi.

Semakin banyak pula negara yang terjangkit virus mematikan ini dengan mencapai total 124 negara atau lebih dari separuh total jumlah negara di dunia.

Di Indonesia, pemerintah mengumumkan data terbaru jumlah pasien terkait infeksi virus Corona. Jumlah pasien yang terkonfirmasi bertambah 7 orang, sehingga total pasien terkonfirmasi mencapai 34 orang.

Selain itu, Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto di Istana Presiden, pada Rabu (11/3/2020), mengonfirmasi satu pasien virus corona telah meninggal dunia.        

“Rupiah dapat tetap lesu dengan adanya perkembangan negatif termasuk lonjakan kasus penularan virus corona,” ujar Yanxi Tan, ahli strategi valas di Malayan Banking Bhd., seperti dikutip Bloomberg.

Sependapat dengan Tan, Analis valas ANZ, Irene Cheung, mengatakan sentimen di pasar akan tetap lemah di tengah penyebaran virus corona secara global.

Pada Rabu (11/3), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa penyakit virus corona COVID-19 secara resmi menjadi pandemi. Ini adalah pertama kalinya WHO menyebut wabah pandemi sejak "flu babi" H1N1 pada 2009.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper