Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah BI Menguat 88 Poin, Investor Tunggu Stimulus AS

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (11/3/2020) di level Rp14.323 per dolar AS, menguat 88 poin atau 0,61 persen dari posisi Rp14.411 pada Selasa (10/3/2020).
Karyawati Bank Mandiri menghitung mata uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawati Bank Mandiri menghitung mata uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (11/3/2020) di level Rp14.323 per dolar AS, menguat 88 poin atau 0,61 persen dari posisi Rp14.411 pada Selasa (10/3/2020).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.394 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.251 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp143.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau bergerak ke level Rp14.360 per dolar AS dengan depresiasi tipis 8 poin atau 0,06 persen pada pukul 11.00 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada Selasa (10/3/2020), pergerakan nilai tukar rupiah berakhir di level Rp14.352 per dolar AS dengan apresiasi 41 poin atau 0,28 persen, setelah melemah selama tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Sebelum terdepresiasi tipis, spot rupiah sempat memperpanjang apresiasinya pada Rabu dengan dibuka menguat 47 poin atau 0,33 persen di level Rp14.305 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak fluktuatif di level 14.305 – 14.360.

Mata uang lainnya di Asia cenderung bergerak variatif, dengan nilai tukar yen Jepang tampak menguat tajam 0,93 persen sedangkan baht Thailand memimpin pelemahan di Asia dengan depresiasi sebesar 0,42 persen terhadap dolar AS pada pukul 11.12 WIB.

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Baht Thailand                  

31,556

-0,42

Dolar Taiwan

30,020

-0,07

Rupiah

14.360

-0,06

Won Korea Selatan

1.193,43

-0,02

Dolar Hong Kong

7,7685

-0

Yen Jepang

104,67

+0,93

Rupee India

73,9475

+0,19

Dolar Singapura

1,3896

+0,14

Yuan Offshore China

6,9552

+0,12

Yuan Onshore China

6,9513

+0,08

Peso Filipina

50,495

+0,07

Ringgit Malaysia

4,2365

+0,05

Dilansir Bloomberg, mata uang negara emerging market di Asia diperdagangkan variatif karena investor menantikan perincian dari pemerintah Amerika Serikat mengenai langkah-langkah stimulus yang direncanakan oleh untuk melawan dampak dari wabah penyakit virus corona (Covid-19). Pasar ekuitas di kawasan ini pun mayoritas melemah.

“Risiko resesi global telah melonjak karena Covid-19, dan pertarungan berkelanjutan antara kekhawatiran dan harapan stimulus menunjukkan pasar aset global menjadi sangat tersinkronisasi,” ujar Chang Wei Liang, ahli strategi makro di DBS Bank, Singapura

“Perdagangan valas di Asia akan didominasi oleh fluktuasi yang volatil dalam sentimen aset berisiko,” tambahnya.

Di tengah ketidakpastian ini, minat investor untuk aset safe haven terangkat dan mengerek nilai tukar yen Jepang menguat 0,93 persen terhadap dolar AS.

Sebaliknya, indeks dolar AS yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terkoreksi 0,28 persen ke level 96,141 pada pukul 11.02 WIB.

Pada perdagangan Selasa (10/3), indeks dolar mampu naik tajam 1,60 persen atau 1,52 poin dan berakhir di posisi 96,414.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

Tanggal

Kurs

11 Maret

Rp14.323

10 Maret

Rp14.411

9 Maret

Rp14.342

6 Maret

Rp14.267

5 Maret

Rp14.168

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper