Bisnis.com, JAKARTA – PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mencatat kenaikan laba bersih sebesar 13,74 persen menjadi Rp104,32 miliar pada 2019.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan, Rabu (11/3/2020), jumlah raihan laba bersih KPEI pada 2019 lebih tinggi dibandingkan dengan 2018 sebanyak Rp91,71 miliar.
Kenaikan laba bersih KPEI tak lepas dari kinerja pendapatan yang tumbuh 10,48 persen menjadi Rp478,42 miliar. Pendapatan KPEI ditopang pendapatan usaha dan pendapatan investasi.
Pendapatan usaha KPEi naik 10,57 persen menjadi Rp424,46 miliar. Sementara itu, pendapatan dari investasi naik lebih tinggi sebesar 20,36 persen menjadi Rp53,31 miliar.
Di sisi lain, KPEI mencatat kenaikan beban lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pendapatan. Pada akhir 2019, beban KPEI tercatat Rp333,18 miliar, tumbuh 9,46 persen dibandingkan dengan posisi akhir 2018.
Sementara itu kas dan setara kas akhir tahun juga menunjukkan pertumbuhan signifikan, dari Rp467,33 miliar menjadi Rp619,54 miliar atau naik 32,57 persen. Ini ditopang oleh adanya arus kas dari aktivitas pendanaan yakni penambahan modal disetor sebesar Rp150 miliar.
Dari sisi aset, tercatat total aset perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp81 miliar atau 2,30 persen, dari Rp3,51 triliun pada Desember 2018 menjadi Rp3,59 triliun pada Desember 2019.
Perseroan juga membukukan penurunan liabilitas, dari semula Rp2,35 triliun menjadi Rp2,17 triliun atau turun 7,69 persen. Adapun liatibitas tersebut terdiri atas Rp2,15 triliun liabilitas jangka pendek dan Rp17,82 miliar liabilitas jangka panjang.