Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak kelapa sawit atau CPO merosot 9 persen seiring dengan anjloknya harga minyak mentah hingga 25 persen.
Pada perdagangan Senin (9/3/2020) pukul 10:33 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia merosot 9,26 persen atau 227 poin menjadi 2.224 ringgit per ton. Sepanjang tahun berjalan harga terkoreksi 11,68 persen.
Sathia Varqa, pemilik Palm Oil Analytics di Singapura, menyampaikan anjloknya harga CPO merupakan dampak langsung dari penurunan harga minyak mentah.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 10:06 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak April 2020 anjlok 26,5 persen atau 10,94 poin menjadi US$30,34 per barel. Sepanjang tahun berjalan, harga meluncur 50,31 persen.
Adapun, harga minyak Brent kontrak Mei 2020 merosot tajam 25,47 persen menuju US$33,74 per barel. Harga anjlok 48,88 persen sepanjang 2020.
“Dampak langsung penurunan harga CPO berasal dari sentimen eksternal. Penurunan bursa saham dan minyak berimbas ke CPO,” paparnya, dikutip dari Bloomberg, Senin (9/3/2020).
Penurunan harga minyak mentah berdampak terhadap program biodiesel. Pasalnya, program biodiesel tidak akan mencapai skala keekonomian bila harga minyak terlalu rendah.
“Harga biodiesel menjadi tidak menarik bila dibandingkan harga minyak mentah,” imbuh Varqa.