Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah BI Melemah 30 Poin, Rupiah Masih Terbebani Virus Corona

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (25/2/2020) di level Rp13.893 per dolar AS, melemah 30 poin atau 0,21 persen dari posisi Rp13.863 pada Senin (24/2/2020).
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (25/2/2020) di level Rp13.893 per dolar AS, melemah 30 poin atau 0,21 persen dari posisi Rp13.863 pada Senin (24/2/2020).

Kurs jual ditetapkan di Rp13.962 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.823 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp139.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau bergerak ke level Rp13.900 per dolar AS dengan pelemahan 28 poin atau 0,20 persen pada pukul 10.26 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (24/2/2020), nilai tukar rupiah berakhir di level Rp13.872 per dolar AS dengan depresiasi tajam 112 poin atau 0,81 persen, pelemahan hari kelima berturut-turut sejak perdagangan 18 Februari.

Sebelum melanjutkan pelemahannya, nilai tukar rupiah di pasar spot sempat rebound dengan dibuka terapresiasi tipis 4 poin atau 0,03 persen di level Rp13.868 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak fluktuatif di level 13.868 – 13.900.

Pelemahan yang dialami rupiah membawanya memimpin depresiasi di antara sejumlah mata uang di Asia. Meski demikian, beberapa mata uang lainnya mampu menguat, dipimpin won Korea Selatan yang terapresiasi 0,65 persen terhadap dolar AS pada pukul 11.08 WIB.

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Rupiah                             

13.900

-0,2

Peso Filipina

50,972

-0,13

Yen Jepang

110,84

-0,11

Baht Thailand

31,689

-0,08

Won Korea Selatan

1.212,21

+0,65

Dolar Taiwan

30,380

+0,27

Rupee India

71,8338

+0,24

Yuan Offshore China

7,0199

+0,23

Yuan Onshore China

7,0136

+0,23

Dolar Singapura

1,3969

+0,21

Dolar Hong Kong

7,7885

+0,06

Ringgit Malaysia

4,2245

+0,05

Sumber: Bank Indonesia

Dilansir Bloomberg, sejumlah mata uang emerging market di Asia mampu rebound dari pelemahannya baru-baru ini, didorong optimisme investor atas upaya untuk membendung virus corona (Covid-19) dan wacana tentang perkembangan potensi pengobatan.

Dikutip dari www.worldometers.info, angka kematian akibat wabah virus corona bertambah menjadi total 2.629 korban jiwa, dengan korban jiwa di China di antaranya tercatat 2.593 orang hingga Selasa (25/2/2020) pagi WIB.

Dari total 79.774 kasus terjangkiti virus corona di seluruh dunia, sebanyak 25.309 pasien berhasil sembuh. Di antara 51.836 pasien yang masih terinfeksi, 11.567 di antaranya berada dalam kondisi kritis, sedangkan 40.269 sisanya berada dalam kondisi yang stabil.

Meski demikian, nilai tukar rupiah masih terbebani berlanjutnya kekhawatiran investor mengenai penyebaran virus corona.

“Volatilitas dalam rupiah diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari ke depan ketika Indonesia mencoba mengatasi [dampak] situasi covid-19 di dalam negeri,” ujar Mingze Wu, pedagang valuta asing di INTL FCStone, Singapura, seperti dikutip dari Bloomberg.

“Terlepas dari tingkat keparahan transmisi lokal, akan ada aksi beli yang kuat dan tekanan jual kuat di kedua sisi saat pelaku pasar memperdebatkan tentang seberapa mematikannya virus tersebut,” tambah Mingze.

Seiring dengan pergerakan mata uang Asia, indeks dolar AS yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, bergerak ke level 99,231 dengan penurunan 0,128 poin atau 0,13 persen pada pukul 10.58 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

Tanggal

Posisi

25 Februari

Rp13.893

24 Februari

Rp13.863

21 Februari

Rp13.777

20 Februari

Rp13.735

19 Februari

Rp13.717

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper