Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKR Corporindo (AKRA) Targetkan Distribusi BBM Tumbuh 15 Persen

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan bahwa perseroan masih optimistis dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu meskipun pasar masih dibayangi ketidakpastian global.
Ilustrasi/akr.co.id
Ilustrasi/akr.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT AKR Corporindo Tbk. optimistis distribusi bahan bakar minyak (BBM) pada tahun ini dapat tumbuh 10 hingga 15 persen dibandingkan dengan capaian 2019.

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan bahwa perseroan masih optimistis dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu meskipun pasar masih dibayangi ketidakpastian global.

“Capaian distribusi BBM perseroan pada tahun lalu mencapai 2,1 juta kiloliter, kami optimistis tahun ini distribusi BBM dapat naik 10 hingga 15 persen di atas capaian tahun lalu,” ujar Suresh kepada Bisnis, Rabu (19/2/2020).

Adapun, lini bisnis distribusi BBM saat ini masih menjadi kontributor pendapatan perseroan terbesar, yaitu berkontribusi sekitar 70 persen dari total keseluruhan.

Suresh mengatakan, distribusi BBM akan semakin meningkat seiring dengan perseroan yang kembali menyalurkan jenis BBM bersubsidi setelah sempat terhenti pada Mei 2019 lalu. Emiten berkode saham AKRA itu mendapatkan alokasi penyaluran BBM bersubsidi dari pemerintah sekitar 234.000 kiloliter (kl).

Selain itu, melalui entitas anak usahanya PT Aneka Petroindo Raya, hasil joint venture dengan British Petroleum (BP), perseroan juga terus menggenjot kinerja penjualan ritel melalui SPBU.

Perseroan menargetkan untuk membangun SPBU sekitar 20-30 outlet setiap tahun sehingga dalam sepuluh tahun ke depan perseroan menargetkan akan mebangun 350 outlet. Terbaru, perseroan baru saja resmi membuka SPBU ke-14 di Ciater Pamulang - Tangerang Selatan.

Suresh juga menjelaskan rencana penambahan kapasitas Jakarta Tank Terminal (JTT), proyek kerja sama perseroan dengan Vopak, akan segera rampung pada kuartal pertama tahun ini.

Proyek tersebut akan menambahkan kapasitas terminal sebesar 100.000 kl sehingga total kapasitas JTT menjadi 350.000 kl untuk keperluan gasoline, fame, dan biofuel.

“Mudah-mudahan di kuartal pertama tahun ini JTT sudah selesai dalam tahap commissioning. Sehingga dengan penambahan JTT itu, kapasitas keseluruhan AKR tahun ini mencapai 836.000 kl,” papar Suresh.

Di sisi lain, perseroan mematok belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini mencapai US$25 juta, yang akan diambil dari kas internal perseroan.

Adapun, Suresh menjelaskan sepanjang 2019 perseroan telah menyerap capex sekitar US$90 juta yang sebagian besar digunakan untuk ekspansi JTT, sedangkan sekitar US$20 juta dari capex digunakan sebagai belanja modal rutin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper