Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eastpring Jagokan Reksa Dana Dolar AS

Produk andalan Eastspring Islamic Asia Pacific USD mencakup saham-saham yang memiliki potensi pertumbuhan laba yang menarik.
Eastpring Investment Indonesia menggelar acara Market Outlook 2019 untuk para nasabah dan mitra bisnisnya dengan tajuk Keep Calm and Invest On, pada Selasa (26/2/2019)./Istimewa
Eastpring Investment Indonesia menggelar acara Market Outlook 2019 untuk para nasabah dan mitra bisnisnya dengan tajuk Keep Calm and Invest On, pada Selasa (26/2/2019)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan manajer investasi (MI) PT Eastpring Investments Indonesia memerkirakan reksa dana dolar AS cenderung memiliki kinerja positif pada 2020.

Chief Investment Officer Eastpring Indonesia Ari Pitojo menjelaskan prospek reksa dana dolar AS semakin positif seiring dengan meredanya tensi perang dagang. Hal itu mendorong pertumbuhan ekonomi global.

Di sisi lain, perbedaan valuasi antara bursa di negara maju dan negara berkembang yang cukup jauh, membuat investor akan mengalihkan dananya kembali ke pasar negara berkembang.

“Hal itu juga seiring dengan iklim investasi yang membaik, sehingga investor masuk ke pasar negara berkembang,” ujarnya kepada Bisnis.com baru-baru ini.

Ari menjelaskan salah satu produk Eastpring, yakni Eastspring Islamic Asia Pacific USD berinvestasi di portfolio negara-negara Asia Pasifik, yang merupakan sumber pertumbuhan ekonomi dunia.

Periode 2020 diperkirakan menjadi tahun yang baik untuk negara berkembang dan Asia Pasifik, karena valuasi bursa yang menarik dan pertumbuhan laba yang positif.

Produk andalan Eastspring Islamic Asia Pacific USD mencakup saham-saham yang memiliki potensi pertumbuhan laba yang menarik. Lebih dari 45 persen dari portofolio berinvestasi pada saham-saham terkait teknologi, yang merupakan sektor dengan pertumbuhan paling cepat ke depannya.

Sebagai informasi, 8 dari 10 saham syariah terbesar di Asia Pasifik merupakan perusahaan teknologi, seperti Alibaba, Tencent, Taiwan Semiconductor, Sunny Optical Tech, Technotic Industries, Meituan Dianping, Venture Corporation, dan Infosys.

“Lebih dari 45 persen portfolio Eastspring Islamic Asia Pacific USD di perusahana teknologi, sektor yang paling cepat bertumbuh,” imbuhnya.

Terkait rencana penerbitan produk baru denominasi dolar AS, sambung Ari, Eastpring masih melakukan analisis internal.

Berdasarkan data OJK, pada 2019 Eastpring memiliki Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana sebesar Rp20,62 triliun dari 35 produk. NAB tersebut menjadi yang terbesar ke-9 di antara MI lainnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper