Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Untuk Reksa Dana, Bahana TCW Lebih Pilih SUN

Saat ini menggunakan SUN sebagai aset dasar dalam reksa dana pendapatan tetap prospeknya lebih menjanjikan bila dibandingkan dengan menggnakan obligasi korporasi.
Chief Economist & Direktur Investor Relations Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat menjawab pertanyaan redaksi disela-sela Bisnis Indonesia Leader's Day, di kantor Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (5/9)./JIBI-Endang Muchtar
Chief Economist & Direktur Investor Relations Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat menjawab pertanyaan redaksi disela-sela Bisnis Indonesia Leader's Day, di kantor Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (5/9)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bahana TCW Investment Management memilih produk Surat Utang Negara (SUN) sebagai komponen portofolio reksa dana dibandingkan obligasi korporasi.

Kepala Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi Bahana TCW Budi Hikmat mengatakan untuk saat ini, penggunaan obligasi korporasi sebagai aset dasar dalam berinvestasi dinilai kurang tepat. Pasalnya, saat ini tingkat ketidakpastian global masih cukup tinggi, sehingga menimbulkan perlambatan pada sejumlah bidang usaha.

“Selain itu, risiko kredit (credit risk) yang ditimbulkan dari obligasi korporasi juga terbilang lebih besar bila dibandingkan dengan SUN milik pemerintah. Investor juga akan mempertanyakan tata kelola perusahaan yang mengeluarkan obligasi sebagai pertimbangan lainnya,” paparnya, Senin (10/2/2020).

Menurut Budi, saat ini menggunakan SUN sebagai aset dasar dalam reksa dana pendapatan tetap prospeknya lebih menjanjikan bila dibandingkan dengan menggnakan obligasi korporasi. Pasalnya, kondisi suku bunga acuan sangat mendukung untuk membeli surat utang untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin.

Selain itu, kondisi perekonomian Indonesia seperti nilai tukar Rupiah yang stabil serta inflasi yang relatif terjaga juga turut mendukung minat investor terhadap surat utang yang dikeluarkan pemerintah.

“Keuntungan maksimal ini bisa didapatkan apabila investor membeli obligasi negara dengan tenor yang panjang. Durasi jatuh tempo yang panjang memberikan duration advantage bagi para investor untuk memaksimalkan capital gain. Meski demikian, pihak kami juga menyesuaikan portofolio yang disusun sesuai dengan profil para investor,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper